Di bawah kendali presiden terlama tersebut, Indonesia mampu swasembada pangan pada tahun 1984 silam. Bahkan setahun kemudian, sukses tersebut mendapatkan penghargaan dari FAO.
Kenapa Prabowo?
Kembali, saya harus memberikan apresiasi atas rencana pemerintah ini. Hanya saja menariknya soal penunjukan Prabowo sebagai penanggungjawab dan pengelola tentang ketahanan pangan dimaksud. Kenapa bukan Menteri Pertanian (Mentan) yang saat ini dijabat oleh Syahrul Yasin Limpo.
Dalam hipotesis sederhana saya, Presiden sudah menghitung benar kenapa harus Prabowo yang ditunjuk. Boleh jadi, bahwa mantan menantu Presiden Soeharto ini dianggap sosok tepat yang bakal mampu mewujudkan cita-cita pemerintah dalam bidang ketahanan pangan.
Apalagi sama-sama kita ketahui, pada masa kampanye Pilpres 2019, Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno menjadikan Ketahanan Pangan nasional sebagai salah satu janji dan program strategisnya jika terpilih jadi presiden dan wakil presiden.
Bahkan kala kampanye, Prabowo sempat menilai bahwa ada beberapa program tentang ketahanan pangan nasional yang tidak bisa diselesaikan Presiden Jokowi selama menjabat presiden di periode 2014 - 2019.
Maka dari itu, pasangan Prabowo - Sandi telah merumumuskan dan menawarkan sejumlah langkah dalam mengelola ketahanan pangan nasional.
Nah, boleh jadi dalam kesempatan ini Presiden Jokowi merasa cocok dengan program-program yang pernah ditawarkan Prabowo pada kampanye Pilpres 2019 lalu.
Daripada repot-repot dengan gagasan-gagasan baru, maka lebih baik menunjuk Prabowo. saatnya bagi mantan Danjend Kopasus tersebut untuk membuktikan tentang segala ide dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Muatan Politik
Itu tadi alasan penunjukan Prabowo sebagai figur yang dipercaya untuk mengelola ketahanan pangan nasional.