Menteri yang saya maksud adalah Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Ya, cukup ramai diberitakan beragam media massa, pada Senin (6/07/2020) lalu, Airlangga Hartarto menemui Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara IV Jakarta Selatan.
Tentu saja bukan masalah pertemuannya yang ingin saya soroti dalam hal ini. Karena sudah menjadi hal lumrah kalau sesama menteri saling bertemu dan berdiskusi.
Namun masalahnya, dalam kesempatan tersebut kedua menteri itu bukan membahas tentang tugas dan fungsinya sebagai menteri. Tapi, malah membahas koalisi kedua partai politik pada perhelatan Pilkada serentak 2020.
Seperti diketahui, kedua menteri tersebut adalah sama-sama ketua umum partai politik. Parabowo Ketua Umum Partai Gerindra, sedangkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya.
"Tadi kami menukar pandangan membahas beberapa hal menyangkut kebangsaan, lingkungan strategis, sampai dengan kemungkinan-kemungkinan yang di depan kita bagaimana kerja sama Golkar dan Gerindra, khususnya di pilkada-pilkada tertentu," kata Prabowo. Kompas.com, sebagaimana dikutip dari siaran langsung Kompas TV.
Masih dikutip Kompas.com, secara lugas, Prabowo menyebut bahwa pertemuan tadi sudah menyepakati secara spesifik pilkada daerah mana saja Gerindra dan Golkar akan bekerja sama. Namun, dia tidak menyebutkannya secara rinci.
"Di beberapa tempat kami cocok. Di beberapa tempat kami setuju untuk berbeda," ujar Prabowo.
Boleh jadi, dalam pertemuan kedua tokoh tersebut dalam kafasitasnya sebagai ketua umum partai. Namun tetap saja, jabatan yang mereka sandang saat ini sebagai menteri tetap melekat. Sehingga yang mereka pertontonkan saat itu cukup prihatin dilihat.