Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Soal Santri Cilik Calon Teroris dan Denny Siregar si Manusia "Sakti" Indonesia

6 Juli 2020   20:59 Diperbarui: 6 Juli 2020   21:00 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DALAM beberapa waktu terakhir, nama pegiat media sosial (medsos), Denny Siregar menjadi sorotan berbagai pihak.

Pangkal masalahnya adalah salah satu tulisan yang dia posting di akun facebook-nya dengan judul " Adek2ku Calon Teroris yg Abang Sayang" dianggap telah cukup memantik kegaduhan.

Kenapa?

Karena ilustrasi foto yang dibubuhkan pada tulisan Denny tersebut tidak bisa diterima oleh Forum Mujahid Tasikmalaya, Jawa Barat. Soalnya, foto yang dijadikan ilustrasi itu merupakan foto anak-anak santri dari salah satu pesantren di daerah tersebut.

Tidak terima, akhirnya Forum Mujahid melaporkan panglima cebong itu ke aparat kepolisian setempat (Polres Tasikmalaya).

Setidaknya ada dua hal yang menyebabkan Denny terpaksa dilaporkan. Pertama, Denny dianggap telah melakukan tindakan kurang menyenangkan karena membubuhkan foto tanpa izin dan kedua dianggap telah menghina dan menyemarkan nama baik.

Kendati begitu, tidak membuat penulis buku "Tuhan dalam Secangkir Kopi" itu jiper. Dia percaya bahwa semua itu terjadi atas kesalahpahaman semata.

Menurut Denny, pihak yang melaporkan dirinya tidak memahami isi tulisannya dan mengambil framing yang keliru terhadap santri-santrinya.

"Nggak ada penghinaan. Di tulisan, saya sudah memberikan keterangan: Foto hanya ilustrasi. Saya juga tidak spesifik menyebut itu santri dari mana," kata Denny. Detikcom.

Menanggapi adanya pelaporan, dia pun menjawab datar.

"Ya laporkan saja. Seperti biasa," ujar Denny.

Tidak hanya Forum Mujahid yang bereaksi. Pihak-pihak dari kalangan partai politik pun turut turun tangan mengomentari atas apa yang telah dilakukan Denny Siregar.

Partai politik yang rata-rata datang dari koalisi pemerintah, seperti Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nasional Demokrat (Nasdem) tersebut meminta Denny untuk segera menyadari kekeliruannya, jangan lebih memperkeruh suasana, dan segera meminta maaf terhadap para pihak yang telah merasa dirugikan oleh postingannya di akun facebook.

Lagi-lagi Denny tetap santuy dalam menanggapi kritikan dari para politisi koalisi pemerintahan tersebut di atas.

"Kalau para santri ikut tersinggung karena posting-an saya, ya saya pasti minta maaf. Tapi saya tidak akan meminta maaf kepada mereka yang memanfaatkan anak-anak dalam demo seperti itu," kata Denny ketika dikonfirmasi, Minggu (5/7/2020). Detikcom.

Saya kira jamak jika Denny Siregar bisa bersikap datar dan cenderung santuy meski tahu dirinya tengah terjerat kasus hukum. Soalnya pelaporan itu bukanlah pertama kalinya di rasakan. Dia kerap bermasalah dengan hukum tapi selalu berhasil lolos.

Bagi saya, Denny Siregar boleh jadi merupakan salah seorang warga negara Indonesia paling "sakti". Entah sudah berapa kali pria yang kerap wara-wiri di dunia maya tersebut terlibat masalah karena tarian jarinya di media sosial, untuk kemudian dilaporkan kepada aparat kepolisian.

Kendati demikian, tatkala dia bermasalah dan dilaporkan. Maka, pada saat itu pula dia berhasil lolos dari jeratan hukum.

Kasus yang masih saya ingat sebelum ramai soal "santri cilik calon teroris" adalah saat Denny mengunggah cuitan di akun twitter pribadinya. Kala itu Denny menyebutkan bahwa ambulans yang merawat korban dalam aksi mahasiswa sebagai pembawa batu.

Sebagai catatan, aksi mahasiswa itu terjadi pada saat menyuarakan penolakannya terhadap Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Usai unggahan itu, jelas saja media sosial heboh. Hujatan dan tudingan ramai diarahkan kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta. Tak hanya itu, petugas medis pun tak ketinggalan jadi korban perundungan.

Belakangan didapati bukti bahwa cuitan Denny itu adalah tidak benar alias hoaks. Publik pun mendesak agar Denny segera dituntut atas penyebaran berita bohong, seperti halnya pihak-pihak lain yang pernah melakukan hal serupa.

Tapi apa yang terjadi kemudian, Denny Siregar bisa lolos dari pemeriksaan polisi. Dia memang benar-benar telah menjelma sebagai orang "sakti" karena selalu lolos dari beragam laporan terkait hoaks.

Pun saat Denny Siregar bermasalah dengan keluarga Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pangkal masalahnya waktu itu Denny dalam cuitan akun twitter pribadinya menuding AHY dan isterinya Annisa Pohan telah mengerahkan anak mereka, Almira untuk menyuarakan lockdown di tengah pandemi virus corona atau covid-19.

Terang saja cuitan Denny ini membuat AHY dan isterinya geram dan berniat akan melaporkannya pada pihak kepolisian. Tapi, entah kenapa akhirnya niat itu diurungkan.

Tapi apapun dalihnya, Denny memang benar-benar menjadi manusia yang paling beruntung. Saat dilaporkan pada aparat kepolisian selalu berhasil lolos. Pun saat akan dilaporkan, pihak yang merasa dirinya jadi korban tiba-tiba mengurungkan niatnya.

Apakah kasus yang menjeratnya kali ini, Denny masih bisa mempertontonkan "kesaktian" atau  justeru bakal kena apesnya? Kita lihat saja perkembangan berikutnya.

Salam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun