Kendati demikian, tatkala dia bermasalah dan dilaporkan. Maka, pada saat itu pula dia berhasil lolos dari jeratan hukum.
Kasus yang masih saya ingat sebelum ramai soal "santri cilik calon teroris" adalah saat Denny mengunggah cuitan di akun twitter pribadinya. Kala itu Denny menyebutkan bahwa ambulans yang merawat korban dalam aksi mahasiswa sebagai pembawa batu.
Sebagai catatan, aksi mahasiswa itu terjadi pada saat menyuarakan penolakannya terhadap Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Usai unggahan itu, jelas saja media sosial heboh. Hujatan dan tudingan ramai diarahkan kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta. Tak hanya itu, petugas medis pun tak ketinggalan jadi korban perundungan.
Belakangan didapati bukti bahwa cuitan Denny itu adalah tidak benar alias hoaks. Publik pun mendesak agar Denny segera dituntut atas penyebaran berita bohong, seperti halnya pihak-pihak lain yang pernah melakukan hal serupa.
Tapi apa yang terjadi kemudian, Denny Siregar bisa lolos dari pemeriksaan polisi. Dia memang benar-benar telah menjelma sebagai orang "sakti" karena selalu lolos dari beragam laporan terkait hoaks.
Pun saat Denny Siregar bermasalah dengan keluarga Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pangkal masalahnya waktu itu Denny dalam cuitan akun twitter pribadinya menuding AHY dan isterinya Annisa Pohan telah mengerahkan anak mereka, Almira untuk menyuarakan lockdown di tengah pandemi virus corona atau covid-19.
Terang saja cuitan Denny ini membuat AHY dan isterinya geram dan berniat akan melaporkannya pada pihak kepolisian. Tapi, entah kenapa akhirnya niat itu diurungkan.
Tapi apapun dalihnya, Denny memang benar-benar menjadi manusia yang paling beruntung. Saat dilaporkan pada aparat kepolisian selalu berhasil lolos. Pun saat akan dilaporkan, pihak yang merasa dirinya jadi korban tiba-tiba mengurungkan niatnya.
Apakah kasus yang menjeratnya kali ini, Denny masih bisa mempertontonkan "kesaktian" atau  justeru bakal kena apesnya? Kita lihat saja perkembangan berikutnya.