Baik partai politik maupun calon pimpinan daerah kerap menjadikan janji kampanye sebagai senjata ampuh demi meraih simpati rakyat, kemudian mendulang suara sebanyak-banyaknya.
Dalam konteks Pilgub DKI Jakarta 2017, pasangan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno mengumbar janji kampanye yang jumlahnya mencapai 23 poin. Â
Salah satu senjata andalannya adalah memberikan "angin surga" terhadap masyarakat DKI yang tidak menyetujui adanya reklamasi di teluk Jakarta.
Seperti dikutip dari detikcom, janji penolakan reklamasasi itu ada dalam poin ke-6. Yang isinya sebagai berikut :
"Menghentikan Reklamasi Teluk Jakarta untuk kepentingan pemeliharaan lingkungan hidup serta perlindungan terhadap nelayan, masyarakat pesisir dan segenap warga Jakarta"
Apa lacur, janji tinggal janji. Janji Gubernur Anies Baswedan nyatanya hanya manis di bibir tapi saat ditagih malah melipir. Dengan kata lain, Anies hanya pandai memanfaatkan momentum.
Dia tahu persis bahwa masyarakat Jakarta banyak yang kurang setuju dengan reklamasi yang dilakukan oleh petahana gubernur kala itu, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
Dengan segala kepiawaiannya mengolah kata, Anies seolah muncul sebagai super hero yang paham dan mengerti akan keinginan masyarakat Jakarta.
Sekarang, Anies harus bisa menerima konsekuensinya. Janji manisnya itu berakhir miris.Â