Benar saja, karier Susi Susanti di cabang bulu tangkis memang sangat luar biasa. Dia selalu menunjukkan ketenangannya dalam bermain saat berhadapan dengan lawan-lawannya.
Susi juga tidak pernah menyerah dalam menghadapi lawan meski saat bermain terkadang ia harus tertinggal poin yang sangat jauh dari lawan. Jamak, jika akhirnya Susi Susanti mampu "menaklukan dunia" dengan ayunan raketnya.
Banyak gelar atau prestasi yang sangat membanggakan selama karier Susi Susanti sewaktu masih aktip bermain.
Namun, tentu saja prestasi yang sangat membanggakan dirinya dan Bangsa Indonesia adalah saat dirinya mampu menyumbangkan medali emas pertama dalam sejarah keikutsertaan Indonesia dalam kejuaraan multi even Olimpiade.
Ya, kala itu olimpiade edisi 1992 yang di selenggarakan di Barcelona, Spanyol. Sebagai tumpuan harapan tunggal putri bulutangkis Indonesia, Susi sukses menunaikan tugasnya dengan sangat baik.
Dia mampu meraih emas tunggal putri perorangan bulutangkis, setelah di partai final mengalahkan musuh bebuyutannya, Bang Soo-hyun dari Korea Selatan.
Prestasi membanggakan tersebut menjadi kenangan manis Susi Susanti dan juga Bangsa Indonesia. Terlebih sejak saat itu belum ada lagi atlet bulutangkis tunggal putri Indonesia yang mampu prestasi serupa.
Kenangan manis ini semakin lengkap, setelah Alan Budi Kusuma yang kala itu masih berstatus kekasih, juga sukses meraih medali emas di sektor tunggal putra. Di partai final, Alan mampu menaklukan perlawanan sesama atlet Cipayung, Ardy B Wiranata.
Tak berlebihan, pada akhirnya kesuksesan dua sejoli di pesta empat tahunan Olimpiade Spanyol 1992 dijuluki oleh media-media asing dan nasional sebagai "pengantin olimpiade".
Benar saja, kesuksesan tersebut mengantarkan dua sejoli ini ke pelamainan. Dan, terus membangun bahtera rumah tangganya hingga sekarang.