Cita-citanya menjadi atlet butangkis kelas dunia memang tak diragukan. Susi terus berlatih dengan sangat keras. Bahkan saking keras dan padatnya jadwal latihan membuat dirinya hampir tak punya waktu untuk menikmati masa remajanya.
Memang tidak ada pilihan lain, ia harus disiplin dan berkonsentrasi untuk menjadi juara. Dia akhirnya menyadari bahwa untuk mencapai prestasi memang perlu perjuangan dan pengorbanan.
Bahkan, untuk menjadi seorang juara, latihan Susi Susanti boleh disebut lain dari kebanyakan atlet-atlet bulutangkis lainnya. Dia mengaku, untuk bisa jadi juara dan menambah kepercayaan diri saat bertanding, selalu dikeroyok tiga orang saat latihan.
"Saya biasa latihan satu lawan tiga, dan lawan saya itu cowok. Yah, mungkin saya tidak menang, tapi setidaknya saya dapat mengimbangi. Jadi, ketika bertanding melawan cewek lagi, ya otomatis kepercayaan diri saya tinggi. Lawan tiga saja bisa kok," ujar Susi. Dikutip dari CNNIndonesia.
"Kalau persiapannya biasa-biasa saja, mana bisa saya mencapai prestasi tertinggi" ujar Susi.
Berkat pengalaman latihan yang sedemikian rupa. Susi selalu berpikir positif, lebih berani, dan lebih siap dalam menghadapi lawan.
"Saya harus menerima setiap target, setiap beban, kalau saya mau jadi juara," pungkasnya.