Alasan munculnya tagar tersebut di atas, karena Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri  dianggap sebagai dalang dibalik munculnya RUU HIP.
Rancangan Undang-Undang tersebut diprotes karena dalam salah satu klausulnya terdapat konsep Trisila dan Ekasila serta frasa 'Ketuhanan yang Berkebudayaan'.
Konsep dan frasa tersebut yang akhirnya langsung menjadi kontroversi dan mendapatkan tentangan keras dari publik hingga sejumlah ormas. Dan PDIP yang terlambat berkelit, menjadi sasaran tembaknya.
Ada yang menilai banyaknya nada protes berikut dengan tagarnya adalah salah satu cara untuk menggembosi PDIP sebagai partai pemenang pemilu dalam dua periode berturut-turut.
Dibantah Ruhut
Munculnya tagar #TangkapMegawatBubarkanPDIP tak pelak membuat petinggi partai ini meradang. Mereka jelas tidak terima jika ditiduh sebagai partai yang berhaluan kanan atau kiri.
Mereka menjamin dan meyakini bahwa PDIP adalah partai nasionalis sejati yang berideologikan Pancasila.
Penegasan tersebut salah satunya datang dari Ruhut Sitompul. Dalam akun twitter pribadinya "si Poltak Raja Minyak dari Medan" ini menepis tudingan tersebut di atas.
"PDI Perjuangan Nasionalis sejati berideologi Pancasila jelas tidak kekanan-kananan dan kekiri-kirian," tegas @ruhutsitompul, Senin (22/6). Dikutip dari Jpnn.com.