Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Kisah Ken Arok, Siapa Menabur Angin akan Menuai Badai

21 Juni 2020   15:03 Diperbarui: 21 Juni 2020   14:53 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendek kata, setelah berangkat dewasa, Ken Arok menjelma menjadi seorang perampok yang paling ditakuti di hampir seluruh wilayah kediri. Hingga akhirnya, lambat laun banyak perampok lainnya bergabung dan menghambakan diri pada Ken Arok.

Meski sudah menjadi seorang perampok yang paling ditakuti dan memiliki banyak anak buah tak membuat Ken Arok berpuas diri. Dia memiliki cita-cita maha tinggi, yaitu merebut kerajaan Tumapel dan sekaligus menjadi seorang raja atau penguasa.

Namun, guna mewujudkan cita-citanya ini tidaklah mudah. Maka dengan segala kecerdikan dan kelicikannya, Ken Arok berpura-pura melamar menjadi prajurit Kerajaan Tumapel.

Sebagai pimpinan perampok yang paling ditakuti, sudah pasti Ken Arok memiliki kesaktian dan ilmu kanuragan cukup tinggi. Hal ini pula yang memudahkan dia diterima dan bahkan akhirnya dipercaya menjadi pengawal pribadi Raja Tumapel, Tunggul Ametung.

Dari sinilah Ken Arok bertemu dengan Ken Dedes dan langsung jatuh cinta. Bak gayung bersambut, ternyata Ken Dedes yang kala itu telah menjadi isteri Tunggul Ametung mempunyai perasaan yang sama.

Dari kisah asmara ini pula, akhirnya Ken Arok memutuskan untuk merebut kekuasaan dan membunuh Tunggul Ametung. Namun begitu, dia berpikiran untuk bisa mewujudkan cita-citanya harus memiliki senjata sakti.

Singkat cerita, Ken Arok pun pada akhirnya mendatangi seorang Mpu sakti pembuat keris pusaka bernama Mpu Gandring. Dia memesan untuk dibuatkan sebuah keris yang benar-benar ampuh.

Kutukan Mpu Gandring

Seperti dikisahkan di atas, Ken Arok memesan sebuah keris sakti kepada Mpu Gandring, dan disanggupinya. 

Namun, seperti dikutip dari Bombastis.com, Mpu Gandring meminta waktu satu tahun, namun Ken Arok tidak sabar dan meminta waktu 5 bulan. Meski akhirya disetujui, keris tersebut ternyata belum jadi setelah 5 bulan.

Mpu Gandring yang menolak memberikan keris tersebut akhirnya justru dibunuh oleh Ken Arok dengan kerisnya sendiri. Mpu Gandring yang sekarat kemudian mengutuk keris tersebut bahwa keris itu akan membunuh 7 orang termasuk Ken Arok sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun