Dalam hal ini penulis hanya ingin berbagi kisah. Semoga saja kisah ini bisa menjadi renungan diri kita semua, khususnya penulis. Bahwa hidup itu tidak selamanya jaya. Ada kalanya kita harus terjerumus pada jurang kesulitan dan kesusahan.
Siapa tahu, dengan kisah tadi, kita lebih sadar diri. Sebagai hamba yang senantiasa menikmati pemberian Allah, kita sejatinya terus mengingatNya setiap saat dan berdoa. Â
Bukan hanya penting di kala susah, di kala senangpun, mendekatkan diri dan berdoa padaNya sangat penting.Â
Apalagi tidak sedikit orang yang tiba-tiba mengalami sesuatu yang tidak diharapkan, bahkan ketika sedang menikmati kesenangan. Seperti halnya ketika terjadi suatu bencana.
Juga, mengingat Allah dan berdoa bisa membantu memperoleh petunjukNya tentang hidup yang benar dalam suasana bagaimanapun.Â
Lebih-lebih kita manusia hanyalah hamba-hamba yang dhaif, yang pasti tak cukup kemampuan untuk mengarungi perjalanan hidup ini dengan benar, tanpa petunjuk dari Allah.
Baca Juga: Cobaan sebagai Tanda Allah Sayang dan Peduli terhadap Hamba-Nya
Kadangkala sesuatu yang dirasakan susah, serta-merta dianggap sebagai suatu keburukan atau kesialan.
Padahal, tak jarang, kesusahan bisa mengajak setiap insan untuk lebih sabar dalam menunggu suatu proses kepada suatu keadaan yang lebih baik.
Untuk itu, jangan sampai di kala senang kita serta merta melupakan Allah dan tidak berdoa. Sebab, tidak tertutup kemungkinan kesenangan yang  dinikmati akan membuai.Â
Juga melupakan yang seharusnya penting diingat dan mengingat apa yang seharusnya amat penting dilupakan.