Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Karpet Merah" dan Menebak Janji Kampanye Gibran

17 Juni 2020   09:22 Diperbarui: 17 Juni 2020   09:14 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SETELAH sekian lama tentang teka-teka siapa yang bakal dipercaya oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan serta Ketua Umumnya, Megawati Soekarno Putri untuk Pemilihan Walikota Solo, perlahan mulai sedikit terkuak.

Meski pasti belum final, namun disebut-sebut, Megawati telah meneken surat rekomendasi untuk putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka. Ini berarti "karpet merah" untuknya telah siap untuk digelar menuju perburuan kursi Solo 1.

Bocorannya, penandatanganan rekomendasi Pilwakot Solo atas nama Gibran telah diketahui oleh tiga petinggi di partai berlambang banteng gemuk moncong putih tersebut.

Kendati membenarkan bahwa surat rekomendasi untuk Pilwakot Solo sudah ditandatangan, seperti dikutip dari Tempo.co, Ketua PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto, belum mengetahui pasti tentang siapa yang akan mendapatkan rekomendasi dimaksud.

"Soal calon yang akan diusung, aku ora ngerti (tidak paham). Itu kewenangan Ibu Megawati," ujarnya.

Jika boleh berandai-andai, katakanlah isu bahwa Megawati Soekarno Putri telah menandatangani surat rekomendasi itu atas nama Gibran. 

Yang menjadi pertanyaannya , janji kampanye apa yang bakal bisa Gibran berikan agar bisa meraih simpati warga Kota Solo?

Tentu saja meski oleh sebagian kalangan bahwa janji kampnye politik sering kali dianggap sebagai lip sevice atau pemanis bibir semata, tetap saja akan memegang peranan penting dalam meyakinkan calon pemilihnya.

Dalam hipotesa sederhan penulis, janji politik yang akan disampaikan Gibran tentu saja tidak akan jauh dari yang sudah biasa dilakukan oleh para calon pemimpin lain atau sebelumnya, yaitu sekitar mensejahterakan dan menaikan taraf hidup rakyat, meningkatkan kualitas pendidikan atau membuka selebar-lebarnya lowongan kerja.

Tentu saja janji-janji seperti ini sudah tidak asing lagi di telinga kita, bukan?

Menurut hemat penulis, selain tiga sektor tersebut di atas yang memang sudah seperti menu wajib dalam setiap janji kampanye politik setiap calon, rasanya Gibran akan memanfaatkan momem tersebut dengan keunggulannya sebagai anak milenilal.

Dalam hal ini, Gibran akan lebih fokus menggiring calon pemilih dari kalangan milenial dan pemilih pemula.

Kecenderungan para anak muda zaman sekarang mendambakan seorang pemimpin yang egaliter, sederhana dan memahami keinginan kaum muda.

Untuk itu sepertinya Gibran yang juga bagian dari generasi milenial akan faham tentang hal ini. 

Maka, dia akan coba memberikan kepastian pada calon pemilih terutama kaum muda bahwa dia akan melakukan apa yang kebanyakan kaum muda mau.

Sebagaimana karakter anak muda sekarang yang cenderung kritis dan berpikir keras, maka Gibran akan mencoba akan memberi kepastian itu dengan membuka seluas-luasnya ruang kritik publik.

Kemudian, Gibran juga akan berusana menjanjikan perubahan dan percepatan bagi kaum muda dalam segala bidang. Khususnya hal memberikan peluang usaha bagi mereka. Terlebih basic Gibran sebagai pengusaha muda sukses.

Membuka komunikasi seluas-luasnya terhadap kaum muda tampaknya juga akan menjadi andalan Gibran dalam kampanye politiknya mendatang. Ini penting, karena kaum muda sekarang memang sangat suka berkomunikasi seluas-luasnya terutama dengan pemimpin.

Hanya saja kesempatan itu jarang di dapat ketika seorang pemimpinnya datang dari kalangan pemimpin-pemimpin "jadul" alias kalangan tua.

Masalah fenomena digital sosial yang belakangan marak, sepertinya juga akan dijadikan dagangan oleh Gibran dalam kampanyenya.

Dan terakhir, Gibran juga kemungkinan akan merangkul komunitas-komunitas anak muda yang berlandaskan hobi atau lainnya. 

Untuk kemudian dijanjikan sebuah wadah dan sarana prasarana atau setidaknya diberikan akses agar komunitas ini bisa lebih berkembang dan bila perlu berdaya guna.

Sepertinya itu kampanye politik Gibran terhadap kaum muda jika memang "karpet merah" rekomendasi turun kepadanya.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun