Mohon tunggu...
Semprianus Mantolas
Semprianus Mantolas Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecandu Kopi

Baru belajar melihat dunia, dan berusaha menyampaikannya melalui simbol (huruf)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Soal UU Cipta Kerja: "Mengapa Harus Aksi Bukan Diskursus?"

8 Oktober 2020   22:18 Diperbarui: 8 Oktober 2020   22:31 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuanya senada, bahwa RUU ini dapat menyengsarakan pekerja dan menguntungkan para pemodal. Lagi-lagi, DPR tak mendengar hingga puncaknya 5 Oktober kemarin RUU ini disahkan.

Melihat proses yang seperti ini masihkah rakyat duduk untuk dikursus? Saya rasa semuanya akan sia-sia belaka, karena diskursus ala kaum elit politik adalah melayani pemerintah atau mengikuti kata pemerintah dengan cara apapun. Termasuk meng-unmute mikrofon dan suara setiap mereka yang ingin berkata keadilan sosial.

Saya hanya khawatir, kalau-kalau dikemudian hari tak hanya di unmute tapi mereka yang bernada keras dan mengucapkan keadilan sosial harus di shut down oleh penguasa. Semoga saja ini tak terjadi.

Terakhir saya teringat akan tulisan Tan Malaka dengan judul Semangat Muda. Didalamnya ia menyebutkan bahwa, perkakas kita untuk melawan penguasa adalah mogok, demonstrasi dan agitasi. Dengan begitu kita dapat memukul mundur mereka dan menghapus ketidakadilan yang diciptakan mereka melalui sejumlah regulasi.

Bila kaum buruh dan pekerja ingin aman dan sentosa, memiliki perusahaan dan semua hasilnya perusahaan, maka haruslah ia merebut politik-negeri.

#Salam Perjuangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun