Variabel kedua yang menurut saya bisa membuat China dapat muncul sebagai penguasa global baru menggantikan Amerika adalah kondisi domestik Amerika yang terlihat cukup kacau.
Bila kita membaca New York Times, The Guardian, BBC ataupun media-media luar negeri lainnya, kita menemukan bagaimana Amerika Serikat saat ini hanya berfokus pada kondisi domestiknya.Â
Munculnya demontrasi, gerakan anti-lockdown, dan segala macam problem membuat USA tidak begitu menaruh perhatian khusus pada lingkungan global.
Ruang kosong ketidakhadiran USA inilah yang diambil oleh China. China hadir dengan menyediakan barang publik global. Kemampuan dan kemauannya dalam mengumpulkan serta mengoordinasikan respons global terhadap krisis pun juga sangat terlihat.
Bila Trump hanya berfokus pada isu domestik dan konsolidasinya akan kemenangan pada pilpres 2020 mendatang, hemat saya Amerika akan kehilangan legitimasi sebagai penguasa global.
Dalam kajian realis (paradigma dasar HI), negara ketika melakukan sesuatu memiliki motif yang tersembunyi. Sudah barang tentu, motif bantuan China atau bahasa Brian Wong "mask diplomacy" ini tidak hanya perbaikan citra semata. Atau hanya motif kemanusiaan.
Upaya mendapatkan legitimasi sebagai penguasa global yang baru menurut saya bisa saja menjadi agenda terselubung China di dalamnya.
Pertannyaan sekarang apakah itu benar akan terjadi? Hanya waktu saja yang bisa menjawabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H