Mohon tunggu...
Semprianus Mantolas
Semprianus Mantolas Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecandu Kopi

Baru belajar melihat dunia, dan berusaha menyampaikannya melalui simbol (huruf)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Rebranding China Selama Pandemi Covid-19 Melalui Mask Diplomacy

28 Mei 2020   03:38 Diperbarui: 28 Mei 2020   10:13 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber keberhasilan diplomasi publik adalah kebijakan, ideology (nilai) serta budaya (culture). Nye menyebut ketiga hal ini sebagai soft power.

Pada kasus Covid-19, China paham betul bagaimana dinamika dunia internasional. Sehingga pasca mereka berhasil menjinakan Covid-19 (atau bahasa Jokowi berdamai), pemerintah china mengeluarkan kebijakan membantu negara lain yang terkena covid-19.

Kebijakan tersebut berupa pengiriman tenaga medis dan pembagian alat kesehatan seperti masker, dkk secara masal mulai dari Eropa, Afrika, hingga Asia.

Bantuan alat kesehatan (masker, dll) dari China untuk Indonesia, diambil langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan jumlah 12 ton.

Bahkan Asia Times menyebutkan bantuan China berupa bantuan alat kesehatan ke negara-negara Asia mencapai 40 ton.

Untuk wilayah Eropa sendiri bantuan alat kesehatan (alkes) China sangat besar jumlahnya. Bahkan mencapai jutaan alkes. Tercatat kurang lebih 20 juta alkes yang diberikan ke wilayah Eropa.

Strategi pembagian alkes, terbilang cukup berhasil terhadap perbaikan citra positif China dibeberapa negara Eropa. Serbia misalnya.

Saat pesawat berisikan bantuan alkes dengan bendera lima bintang itu tiba di Beograd, Presiden Serbia Aleksander Vukic menyambutnya dengan hangat. Bahkan ia langsung mencium bendera China dan mengatakan kepada Xi Jinping bahwa China dan Serbia adalah saudara.

Tak hanya serbia, Italia yang juga merupakan salah satu negara yang terparah dalam kasus covid-19 pun memuji bantuan China.

Bahkan #graziachina atau dalam bahasa Indonesia terima kasih china, menjadi trending topic di Italia.

Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa, memposting video ucapan trimakasihnya kepada China pada akun twitternya. Ucapan terimakasih tersebut diberikan sebab China telah mengirim 50.000 alat tes covid-19 dan lebih dari dua juta masker bedah ke Eropa. Video tersebut direkam dalam 3 bahasa yakni Inggris, Prancis, dan Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun