Pasca pemerintah mengeluarkan kebijakan mengisolasi diri di rumah selama 14 hari akibat virus corona, bertebaranlah jutaan meme kocak di medsos.
Salah satu meme corona yang lucu adalah tentang tes negatif corona dikaitkan dengan tes pack kehamilan. Meme tersebut bertuliskan, 1 hari = negatif corona, 14 hari kemudian = positif hamil.
Ada pula meme serupa yang dapat mengocek perut orang dewasa. "Corona membuat kita semua bimbang. Keluar rumah ketempat keramaian bisa positif corona dan keluar di dalem bisa positif hamil," bunyi meme tersebut.
Walau sekedar untuk lucu-lucuan dan media hiburan, nampaknya meme antara corona dan aktivitas seksual punya pertalian antara satu dengan yang lainnya. Bahkan mungkin bisa kebalikan dari meme yang dibuat masyarakat.
Corona dan Aktivitas Seksual
Tentu melacak hubungan corona dan aktivitas seksual tak semudah membalikan telapak tangan. Karena corona berurusan dengan publik, sementara aktivitas seksual adalah masalah dapur atau domestik setiap individu.~Apalagi di Indonesia.
Untuk melihatnya, bukan pada masalah seks dapat menularkan virus. Karena secara penularan, the guardian melaporkan bahwa belum ada penelitian ilmiah bahwa berhubungan seksual dapat menularkan virus corona atau covid-19.
Walau dalam hubungan seks, ciuman adalah hal yang umum dilakukan dan virus covid-19 dapat ditularkan melalui air liur. Sehingga ciuman dapat membuat sesorang tertular corona.
Benang merahnya adalah pada polling online yang diadakan oleh NBC News. Polling yang kini telah diisi oleh lebih dari 9800 orang tersebut menyebutkan, virus corona atau covid-19 membuat aktivitas seksual masyarakat sangat terganggu.
Dari total reponden yang ada, 23% diantaranya menjawab corona berpengaruh positif terhadap aktivitas seksual mereka.
Sementara 48% masyarakat menjawab virus corona berpengaruh negatif dan sisanya 29% menjawab netral atau sama saja.
Padahal 32 dari 50 negara bagian atau 75% warga Amerika telah  mengisolasikan dirinya di rumah. Atau dengan kata lain, banyak waktu yang dapat dihabiskan bersama pasangan di rumah.
Alasan paling utama adalah dengan munculnya virus corona membuat masyarakat secara global ketakutan dan panik. Kepanikan inilah yang membuat mood atau gairah seksual dari setiap pasangan khususnya wanita menurun.
Elizabeth, salah satu koresponden yang diwawancarai Jessica menjelaskan, dengan adanya corona dirinya bersama pasangan memiliki waktu yang cukup lama untuk saling berbagi, entah untuk minum secangkir kopi atau pun mengobrol hal-hal yang tak penting lainnya.
Kendati begitu, untuk urusan ranjang, Elizabeth bersama pasangan justru merasa sangat terganggu dan tidak terpuaskan. Bukan karena alasan penularan virus, melainkan karena gairah yang menurun.
Panik dan Penurunan Gairah Seks
Hubungan kepanikan dengan aktivitas seksual sendiri sebelumnya juga pernah diteliti oleh Shujuan Liu, dkk yang dipublish dalam International Journal of Obsterics & Gyneacology. Pada penelitian tersebut, Shujuan melihat korelasi aktivitas seksual wanita di Wenchuan, Cina pasca gempa bumi tahun 2008.
Ternyata dalam penelitian tersebut ditemukan adanya penurunan kepuasan seks yang nyata dalam aktivitas seksual mereka. Sebelum gempa terjadi, dari 170 responden wanita, 55% puas akan aktivitas seksual mereka. Namun pasca gempa, menurun menjadi 21%.
Tak hanya itu, hubungan ranjang pun berkurang pasca gempa. Bila sebelumnya, 170 wanita menyatakan sekali seminggu, pasca gempa 89% menyebutkan mereka tidak berhubungan seks sama sekali seminggu setelah gempa.
Bahkan ada 32% wanita setelah sebulan gempa berakhir, disurvey menyebutkan belum melakukan aktivitas seksual sama sekali.
Alasan yang dilontarkan oleh mereka pun sama, musibah yang terjadi membuat mereka panik hingga trauma. Kepanikan inilah yang berpengaruh negatif terhadap aktivitas seksual mereka.
Masalahnya sekarang adalah bagaimana dengan pasangan lainnya yang menginginkan aktivitas seksual tetap berjalan normal?
Atau dengan pasangan lain yang selama ini jarang mendapat belaian dari pasangannya, tatkala mendapatkan waktu, nyatanya harus urung karena mood dan gairah yang hilang akibat kepanikan akan virus corona?
Mainan Seks Pemuas Hasrat
Media online asal Inggris, Daily Mail melaporkan saat virus covid-19 mewabah secara global, selama itu pula angka penjualan mainan sex (sex toys) disetiap negara meningkat.
Salah satu brand mainan seks yang terkenal yang menjadi incaran adalah brand womanizer.
Dari laporan dailymail, sejak 1 Januari 2020 hingga 6 Maret 2020 penjualan mainan seks brand womanizer merajai beberapa negara.
Italia misalnya. Di negara ini penjualan alat seks meninggkat mencapai 60%. Sementara negara lain seperti Prancis, Amerika, Australia dan Hongkong secara berurutan penjulan mainan seks mencapai 40%, 75%, 31% dan 71%.
Dan untuk negara yang paling tertinggi penjualan mainan seks adalah Kanada dengan angka penjualan 135%.
Tak hanya mainan seks, situs dating online pun banyak diakses oleh masyarakat setidaknya mencapai 80%. Bahkan situs porno sekelas pornhub pun memberikan akses premium gratis kepada masyarakat Italia.
Mengingat saat ini, Italia menjadi salah satu negara dengan jumlah kematian covid-19 terbanyak.
Akhirnya setelah melihat ini, anda jangan berharap agar covid-19 Indonesia seperti Italia dengan alasan agar diberikan akses premium gratis oleh pornhub. (Walau saya menginginkan akses premium itu juga sih). Hahahaaa
Tapi mari bersama, kita gayung bersambut mengatasi pandemi covid-19 yang kian hari memakan korban, dengan mengikuti SOP yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H