Mohon tunggu...
Semprianus Mantolas
Semprianus Mantolas Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecandu Kopi

Baru belajar melihat dunia, dan berusaha menyampaikannya melalui simbol (huruf)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rongrongan Corona dalam Perjalanan Mudik dengan Pesawat

3 April 2020   16:24 Diperbarui: 3 April 2020   16:32 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyemprotran disinfektan di pesawat/ foto: smarter travel

Menurut Amy, dalam 10 penerbangan transkontinental yang berdurasi 3,5 hingga 5 jam yang diteliti, penumpang pesawat tidaklah pasif dengan hanya duduk sepanjang perjalanan. Terkadang penumpang akan beranjak ke toilet pesawat.

Secara keseluruhan, 38 persen penumpang beranjak dari kursinya sekali dan 24 persen beranjak lebih dari sekali dalam sebuah penerbangan. Jika orang telah terinfeksi virus berjalan ke toilet, misalnya, maka ia dapat menyebarkan virus tersebut ke orang-orang yang dilaluinya atau ketika mereka gantian ke toilet.

Lantaran penumpang pesawat aktif dalam perjalanan, maka umumnya penumpang yang duduk di sisi lorong pesawat dan di tengah, berinteraksi dengan 58 hingga 64 penumpang sepanjang perjalanan. Lihat gambar di dibawah ini!

Penyebaran corona di pesawat/ nationalgeographic
Penyebaran corona di pesawat/ nationalgeographic

Hal serupa juga ditulis Billy Qualty dalam simulasi yang dilakukan ECDC, 1 orang penderita covid-19 yang lolos dari pendeteksi thermal scanner mampu menyebarkan virus tersebut ke 16,7% penumpang selama perjalanan.

Celakanya masalah inkubasi dari virus corona sendiri sangat panjang atau 14 hari. Sehingga ketika penumpang turun dari pesawat dan diperiksa untuk kedua kalinya di bandara tujuan, otomatis tidak akan terdeteksi.

Walau penumpang diberikan formulir atau kartu kewaspadaan kesehatan bukan berarti penumpang yang telah terkena di dalam pesawat lantas terbebas dari covid-19.

Oleh karenanya yang dibutuhkan saat ini adalah bukan formulir atau kartu melainkan sistem pendeteksi yang akurat khususnya bagi penderita corona yang tanpa gejala corona sama sekali.

Bila teknologi ini belum dapat dihadirkan pemerintah, maka tugas kita hanyalah berdiam diri #dirumahaja dan menekan nafsu untuk mudik.

Toh tidak pulang kampung halaman pun, halamannya tidak akan berubah kan? Hahahaaa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun