Mohon tunggu...
Semprianus Mantolas
Semprianus Mantolas Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecandu Kopi

Baru belajar melihat dunia, dan berusaha menyampaikannya melalui simbol (huruf)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rongrongan Corona dalam Perjalanan Mudik dengan Pesawat

3 April 2020   16:24 Diperbarui: 3 April 2020   16:32 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyemprotran disinfektan di pesawat/ foto: smarter travel

Oleh karenya, pendeteksian covid-19 dalam rute lokal akan sangat sulit dibandingkan dengan rute internasional.

Hasil simulasi penyebaran corona/ Jurnal ECDC
Hasil simulasi penyebaran corona/ Jurnal ECDC
Dari penelitian tersebut, jurnal ECDC menyimpulkan bahwa pemindaian termal sangat tidak efektif mencegah penularan virus corona ke negara lain atau pun ke penumpang lainnya.

Karena termal hanya memindai panas tubuh seseorang. Dan pemindaian panas tersebut, hanya menjadi tindakan pencegahan semata. Dan bukan cara yang efektif dan masih kurang bukti yang kuat apakah orang tersebut terbebas covid-19.

Sebab, pemindaian hanya bisa dinilai efektif jika semua infeksi bergejala dan sensitivitas alat pindai panas nyaris sempurna, serta masa inkubasi virus pendek.

Sementara masa inkubasi virus corona cukup panjang yakni 14 hari. Selain itu, virus ini juga punya infeksi tanpa gejala dengan persentase yang lebih tinggi dari SARS.

Penyebaran Covid-19 di Pesawat

Dari kisah perjalan mudik teman saya, selama di pesawat, para penumpang duduk sebagaimana biasanya. Bila anda pernah naik pesawat, ada akan tahu bahwa di pesawat khususnya ekonomi, memiliki nomor kursi dan diberi huruf A hingga F laiknya kereta api.

Bila posisi duduk seperti bisanya, maka jarak antara penumpang satu dengan penumpang lainnya hanya sebatas siku saja. Atau bila anda menulis sesuatu di hp anda maka teman sebelah akan tahu dengan jelas apa yang anda tuliskan, karena jarak yang begitu dekat.

Dengan kata lain, pesawat yang ditumpangi sobat karib saya ini, tidak memberlakukan social distancing atau self distancing seperti yang telah dianjurkan.

Masalahnya, World Health Organization (WHO) telah memperingatkan agar hati-hati melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Berkaca pada kasus wabah severe acute respiratory syndrome (SARS) pada 2003 lalu, penumpang yang terinfeksi virus setidaknya akan menginfeksi penumpang lain dalam jarak dua baris dari tempatnya duduk.

Amy McKeever dalam tulisannya berjudul, "Here’s how coronavirus spreads on a plane—and the safest place to sit" yang publish dalam Nationalgeographic menjelaskan bagaimana cara virus corona dapat menular dalam pesawat terbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun