"Bisalah, seperti di tv(sambil jongkok, menirukan gajah). Kaya gini. Kata saya
"Hush, kata ayah nara. Tetapi gajah tidak pergi! Mereka hanya diam. Ayah Nara pun masuk kedalam rumah. Kemudian keluar membawa Ade bayi. Gajah, masih disana(diluar). Ketika adik bayi nangis. Gajahpun pergi. Saking senengnya ayah Nara. Ade bayi dinamakan "Gajah Mada" kata saya.
"Kok namana Mada ayah!? Emang Mada gajah!?" Kata anakku.
"Bukan. Mau lanjut cerita tidak!!?" Kata saya.
"Hm, iya deh" kata anakku.
"Ketika Mada besar, dia punya 7 teman. Ada yang jago main pedang, lempar pisau, main panah, serta pukul batu pake tangan kosong. Mada tidak boleh yah. Tidak boleh tiru itu karna madakan masih kecil. Kan pedang, panah, dan pisau benda tajam. Mada bisa terluka. Kalau pukul-pukul itu tidak baik, tidak sopan. Apalagi pukul ayah sama ibu" kata saya.
"Iya ayah" kata anakku
"Okeh. Suatu saat, Mada dan 7 temannya berburu kelinci!"kata saya
"Kan kelinci baik ayah, jangan diburu!!" Kata anakku
"Iya udah ganti, ditangkap buat dipelihara" kata saya
"Tapi kelinci bukan buat dipelihara, kan ayah" kata anakku.