Mohon tunggu...
Samiun Achmad
Samiun Achmad Mohon Tunggu... karyawan Bumiputera Life Insurance -

Lahir di Enrekang, 9 Pebruari 1969 ,saat ini bekerja sebagai profesional Asuransi Jiwa dan Kesehatan Menulis itu dapat menajamkan pikiran dan akal,tetapi membaca akan membawa pada perenungan,kerendahan hati dan cinta kasih

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ganti Menteri Usai Lebaran?!

13 Juli 2015   12:30 Diperbarui: 13 Juli 2015   12:48 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bukan Rahasia lagi jika Jokowi  dalam Memimpin Indonesia dikeluhkan sendiri oleh pendukungnya  apatah lagi saat ini Harga Bahan pangan dan Papan semakin menyulitkan Ekonomi Rakyat.

Harga Elpiji.BBM,Beras,Listrik,Terigu,Gula Pasir dan kebutuhan hidup hari hari semakin mahal dan berakibat pada daya beli Masyarakat yang semakin menurun.

Hal ini berdampak pada Laju pertumbuhan Sektor lain seperti Pembelian Mobil,Rumah  tanah dan lain lain yang disamping mengalami kenaikan harga juga akan mengakibatkan penurunan permintaan karena daya beli masyarakat tergerus untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.

Gaya Jokowi yang membagi baju kaos dan kartu sehat sebenarnya bukanlah solusi dan pekerjaan seorang Presiden, ini masih mirip seperti mencari simpati masyarakat, padahal sekarang saatnya Jokowi dihadapan para pemilihnya  membuktikan bahwa dia bukanlah penipu yang mengaku memperhatikan wong cilik tetapi benar benar memperhatikan.

CARANYA...!?

TURUNKAN HARGA SEMBAKO

TURUNKAN HARGA ELPIJI

TURUNKAN HARGA LISTRIK

TURUNKAN HARGA RUMAH

TURUNKAN HARGA BERAS

TURUNKAN HARGA GULA PASIR

TURUNKAN HARGA  BBM

TURUNKAN HARGA  KEBUTUHAN SEHARI HARI...

Harga tersebut sebenarnya agak sulit di Kontrol oleh Pemerintah karena adanya berbagai  faktor Ekonomi yang menyertainya  , Ambillah contoh Harga Listrik

Lha.. yang punya listrik Swasta itu  kan sisa nagih ke PLN yang membeli listrik dari Pembangkit mereka jadi sekarang PLN sisa menjadi tukang jual Listrik. Bukan lagi Perusahaan LIStrik Negara .

Seperti yang kita sama tahu Listrik ini yg mestinya dikelola penuh oleh Negara sekarang  dimiliki oleh Swasta dan PLN membeli ke Swasta lalu menjualnya ke Rakyat, Itulah sebabnya walaupun Anda pelanggan PLN 40 tahun ,tapi kalau nunggak 2 bulan Anda harus melunasi semuanya , kalau tidak Aliran akan diputus, mengapa...!? karena PLN sudah melunasi Argonya ke Listrik swasta yang dia tempati membeli Setrum.

Bahan bahan pokok kebutuhan masyarakat banyak yg di impor , hal ini menyebabkan juga Pemerintah kesulitan mengatur ritme harga , jadi Pemerintah sebenarnya punya peluang menstabilkan harga dengan mengurangi  biaya distibusi dan pengiriman, biaya pengurusan  dokumen dan yang lebih penting lagi adalah Kementrian kementrian yang bekerja lebih keras lagi untuk menutupi kebutuhan hidup masyarakat itu perlahan bisa  diswasembada oleh Pemerintah dan Masyarakat.

Sekarang Swasembada Beras saja masih sulit karena adanya  irigasi yang sudah rusak dan juga  teknologi pertanian yang belum sama majunya dengan negara lain. disisi lain  memang Utang Perusahaan Perusahaan yang dalam bentuk US$ juga memicu tidak stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika.

Sekarang ini dengan Kurs 13.300san  per 1 US $ , akan semakin menyulitkan Perusahaan Perusahaan yg punya Utang dollar, dan inilah yang akan menjadi  sebab  nilai rupiah terus tertekan karena adanya permintaan yg tinggi akan kebutunan US $ dalam membayar Utang Utang Perusahaan yg jatuh tempo.

Jadi.Jokowi mau Mengganti menteri yang mana...!?

Menteri Hukum , yang saat ini sudah berhasil membelah Golkar jadi  2 ( dua ) dan PPP jadi 2 ( dua ) adalah salah satu  tidak efektifnya kepemimpinan Jokowi, ataukah Jokowi sendiri yang sengaja membuat  Golkar dan PPP menjadi Kembar...!?

cara Jokowi Memilih Kapolri adalah salah satu bukti Jokowi tidak sepenuhnya berhasil keluar dari lingkaran  kekuatan yang besar untuk  tetap Independen menentukan keputusan.

Menjadikan Abraham Samad dan Bambang W jadi tersangka , satu satunya prestasi besar Jokowi saat ini yaitu menghancurkan KPK serta membelah dua Golkar dan PPP.

Jadi kalau habis lebaran ini dia mengganti Menterinya maka prestasi Jokowi yang ketiga adalah Mengganti menteri  yang menurut dia tidak bekerja efektif dan efisien dalam mendukung kinerja Kabinet Kerja.

Tetapi sebenarnya adalah karena Jokowi melakukan Pembiaran terhadap menterinya. seperti Yasonna yg membiarkan yg bersangkutan cawe cawe membelah Golkar dan PPP padahal  sudah jelas  Golkar  menjadi pecah dan PPP menjadi pecah juga mengakibatkan Pemerintah Jokowi tampak semakin Buruk dimata publik.

Kalau JK mengatakan Jokowi bisa bikin hancur Negara ini kalau dia jadi  Presiden sebelum mereka berpasangan , maka sudah terbukti sekarang apa yang dikatakan oleh JK tersebut , jadi JK bisa saja menyesal memilih Pasangan dengan Jokowi, tetapi bisa juga  dia senang karena Jokowi bisa saja diGanti   dan JK bisa menjadi Presiden pengganti sama seperti Gusdur diganti Megawati, bukankah kejadian bisa ter ulang kembali ..mencari pasangan kejadiannya...!?

Tapi bagaimanapun juga beri kesempatan Jokowi mengganti menterinya sesuai dengan Penilian Jokowi akan menteri menterinya, soal nanti diganti lalu kinerjanya tetap buruk , berarti memang Jokowinya yang lemah dalam Memimpin Indonesia.

Jadi kalau nanti sudah diganti pada ..semua menteri yg dianggap tidak bekerja maksimal , lalu  kinerja Pemerintah tetap juga buruk maka tentu MPR bisa mempertimbangkan mengganti sang Presiden  seperti dulu mereka mengganti GUSDUR ke MEGAWATI.

Para Pemilih Jokowi sekarang pada umumnya kecewa dan gigit jadi, tetapi tentu ada juga yang senang, yang sudah diangkat jadi Menteri,Komisaris Perusahaan,Dikrektur Perusanaan,Dirjen, Kepala ini Kepala itu,,,  semuanya silahkan menikmati kue kekuasaan yang sudah dibagikan Jokowi dan Surya Paloh Serta Megawati, tetapi pada akhirnya  Masyarakat akan menentukan lain jika terus menerus mereka dijadikan  pesakitan.

Wakil Rakyat yaitu DPR  bisa juga tidak bisa mengontrol Pemerintah karena sibuk dengan Kembaran Golkar dan Kembaran PPP dalam pada itu jika Rakyat semakin terluka, bukan tidak mungkin terjadi Revolusi dan itu berarti akhir yang buruk buat Jokowi da JK.

Sekarang kelas menengah mengeluhkan rekening listriknya, gaji karyawannya, biaya pabriknya,biaya Operasional Hotelnya,Biaya Operasional lapangan Golfnya, biaya Operasional Perusahaan, dalam waktu yg tidak terlalu lama diMakassar saja  tentu akan banyak Hotel yg kolaps, dan Perusahaan perlahan akan mem PHK Karyawan.

Pada saat pengangguran semakin meningkat dan mereka butuh makan , pastilah ujungnya mereka akan turun ke jalan mencari jalan keluarnya sendiri.

Jadi Pak Jokowi Ganti cepat menteri yang  menurut Pak Jokowi tidak kontribusi baik buat Kabinet Kerja secepatnya ,dan kemudian  behenti bagi bagi kaos dan Kartu Sehat, sekarang bukan JAMAN KAMPANYE ..sekarang JAMAN DIMANA RAKYAT  meminta  DITURUNKAN HARGA ....!

Rakyat Meminta Behenti menjadikan  Abraham samad dan Bambang B jadi Tersangka, Bebaskan mereka berdua dan biar mereka menangkap para Koruptor Uang Negara.

Kalau Harga harga tidak Turun turun juga, menteri sudah diturunkan tidak juga Harga turun, maka memang DPR dan MPR mesti mempertimbangkan Menurunkan Pak Jokowi.

Tapi... yang tidak memilih Jokowi kemaren mesti sabar dulu,mengganti Presiden itu kalau melanggar Undang Undang  baru bisa diganti, atau pertanggungjawabannya ditolak oleh DPR jadi mesti lebih banyak bersabar sebab DPR sekarang juga masih  kacau ada DPR Golkar kubu ini kubu itu PPP Khbu ini Kubu itu. nanti setelah semua jelas barulah DPR menentukan sikap.

Sekarang Jokowi mestinya menyudahi Yasonna Laoli,Ganti menteri yg bikin susah Golkar dan PPP itu  biar Muka pak Jokowi lebih baik sedikit dibanding sekarang, semua orang pada mengarahkan pandangan ke Jokowi, inilah kalau Presiden tidak tegas...! kata mereka yang menginginkan Presiden memutuskan  Kembaran kembaran Partai yg tidak perlu itu.

Tapi Kalau sampai Desember 2015 Golkar dan PPP tetap dipelihara Kembar...! maka memang sudah bisa dipastikan Jokowi memang berencana merusak Indonesia dengan tangannya sendiri. Kerusakan Partai Politik sebesar Golkar dan PPP itulah cikal bakal Kerusakan Indonesia , bahkan ini bisa membawa cacat  politik berikutnya yg bisa lebih hebat lagi. Akibatnya  memang harus ditanggung oleh semua Rakyat sebab Pilihan sudah di ambil.Jokowi Presiden Indonesia, soal Anda tidak puas atas kerjanya  itulah pilihan Anda.

Sama Seperti memilih Gusdur , Memilih Jokowi adalah suatu kesalahan..!?  tapi takdir seseorang sudah ditentukan, Menjadi Presiden Indonesia  tentu saja karena  sudah ditakdirkan begitu oleh Allah, biarlah Rakyat merasakan pilihannya sendiri dan merenungi apa yang terjadi dengan Pilihan itu.

Selamat berlebaran dan yang akan jadi Menteri..selamat berdebar debar.. menunggu telepon dari IStana, ditelpon pun nanti jangan terlalu Gembira sebab jadi Menteri dibawah Jokowi harus siap disalahkan dan menanggung akibat dari keputusan menjadi Menteri di Era Jokowi.

Yang diganti jangan marah dan kecewa,Jabatan itu hanyalah  amanah dari Jokowi kalau dia manariknya dia memang punya wewenang untuk itu.

Era dimana  Persepsi dan  popularitas media lebih dipentingkan daripada Rasa dan Perasaan Rakyat banyak yg sudah tercekik karena harga harga semakin melambung tak terkendali.Inilah Indonesia dewasa ini Indonesia dibawah Pemerintahan Jokowi.

Sayup sayup terdengar tentang Pemerintahan boneka...., tetapi saya tidak sependapat, saya Menyebutnya Pemerintahan Jokowi -JK.. soal ada yang mempengaruhi.. itu hanya Jokowi dan JK yang mengetahuinya.

Nikmatilah  dan itulah Pilihan Indonesia.

Salam Menteri baru Usai Lebaran...!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun