Mohon tunggu...
Samiun Achmad
Samiun Achmad Mohon Tunggu... karyawan Bumiputera Life Insurance -

Lahir di Enrekang, 9 Pebruari 1969 ,saat ini bekerja sebagai profesional Asuransi Jiwa dan Kesehatan Menulis itu dapat menajamkan pikiran dan akal,tetapi membaca akan membawa pada perenungan,kerendahan hati dan cinta kasih

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mewaspadai Banjir di Makassar dan Sulsel Akhir Tahun 2012

17 Desember 2012   02:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:32 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Akhir Bulan Desember 2012 dan  awal Januari 2013  adalah puncak curah hujan tertinggi di Indonesia tepatnya di Sulawesi Selatan dan lebih khusus lagi di Makassar   demikian rilis BMKG yang di post di webnya dan dapat dilihat  intensitas curah hujan dapat mencapai 700mm pada kurun waktu tersebut.

Gambar di Peta BMKG menunjukkan gradasi hijau tua ( warna yng di grafikkan curah hujannya tertinggi)untuk Sulawesi Selatan termasuk Sulawesi Barat atau yang jelasnya  kaki huruf ( K ) pulau sulawesi hampir semuanya tertutup warna hijau tua ( lihat di peta intensitas curah hujan di www.bmkg.go.id.)

Saat ini curah hujan masih pada angka 100 - 200 mm  yang tentu saja belum menimbulkan potensi bahaya karena masih bisa diserap dengan cepat oleh tanah  dan  terdistribusi ke saluran air dan selanjutnya ke sungai.

Tapi bagaimana dengan 700mm,  sangat disarankan kewaspadaan yang tinggi akan  curah hujan yang diatas normal tersebut  sebab sangat mungkin dapat menimbulkan kerugian yang besar yaitu terendamnya  rumah rumah dan perabot serta isinya bahkan bisa menenggelamkan Kota Makassar dan isinya sekalian.

Hal ini dipicu oleh  tingginya tingkat pertumbuhan Ruko dan rumah yang semula menjadi daerah resapan air hujan kini tidak lagi karena sudah di tanami Ruko dan Rumah  karena ledakan penduduk dan urbanisasi serta peningkatan kesejahteraan  di Perkotaan dan sekitarnya.

Tingkat pertumbuhan rumah dan Ruko yang tidak dibarengi dengan pemeliharaan drainase dan juga system saluran air yang baik akan memicu banjir  dan melimpahnya air di jalan jalan  jika intensitas hujan benar sampai pada angka 700mm seperti yang telah dilansir BMKG.

Bahkan titik rawan Banjir sudah dipetakan BMKG meliputi   Potensi tinggi yaitu : Balocci,Bangkala,Bantimurung,Batang,Bontoharu,Kajuara,mandai,Mangarabombang,Maros Baru,Pallangga,Panakukang,Parangloe,Polombangkeng Selatan,Sibulue,Sinjai tengah,Sinjai Utara,Tamalate,Tanateriaja,Ujungbulu.

Titik rawan banjir sedang meliputi:

Ajangale,Awangpone,Baji,Barebbo,Belawa,Belopa,Cempa,Cenrana,Duaboccoe,duampanua,enrekang,

Larompong,Malangke,Mallusetasi.Sibulue,Suli,Suppa,Tanete riaja,Tanete Riattang Timur,Walenrang,Wara,Wara Utara,Wotu.

Sangat disarankan   Badan Penanggulanngan bencana lebih memperbanyak perahu karet  untuk mengantisipasi  evakuasi warga yang mengalami  banjir di perumahan perumahan yang rawan banjir di Makassar.

Kesadaran Masyarakat dalam  menjaga kebersihan lingkungan ter utama selokan dan Kanal juga sangat penting dengan tidak membuang sampah   ke kanal dan selokan.

Pemerintah Kota Makassar seharusnya mempunyai program jangka pendek,menengah dan panjang untuk membuka ruang terbuka Hijau dengan membebaskan lahan  paling tidak  minimal 1 ( satu ) ha tanah  per tahun untuk dijadikan taman kota sehingga menjadi daerah resapan  air yang abadi  dan tidak ditanami rumah dan ruko.

Banjir yang sangat besar kemungkinannya pada akhir Desember ini sampai Awal Januari 2013 sangat berpotensi melumpuhkan kota Makassar secara ekonomi dan  bahkan  sosial  sehingga diperlukan  kewaspadaan semua stake  holder di kota ini untuk lebih peduli pada masalah ini dan bukan hanya berfokus pada Pilkada Gubernur semata mata.

Fokus Utama Walikota Makassar dan Gubernur Sulsel dalam ajang Pilkada Gubernur bisa buyar seluruhnya jika warga Kota dan beberapa kecamatan  di Sul Sel   kebanjiran parah  dimana mana dan sangat boleh jadi dapat mengakibatkan diundurnya Pilkada di beberapa tempat  karena tidak aka orang yang datang di  TPS karena  sibuk mengurusi  keadaan masing masing yang tertimpa banjir.

Jadi...mari kita waspada dan  menjaga lingkungan tetap bersih , tidak membuang sampah di sembarang tempat apalagi di Kanal dan selokan.

Sebuah SMS penting telah dilayangkan seseorang  yangg   dapat dikategorikan sebagai ahli metafisika  telah saya baca di HP  Mr.Y. kamis 13 Desember 2012  bahwa 33 hari kedepan sejak  12 Desember 2012  Warga Sulawesi Selatan  & Barat perlu mewaspadai  Air dan tanah.

SMS ini entah kebetulan benar .tapi yang pasti tanah longsor di jalan poros Majene - Mamuju sudah sempat terputus  beberapa jam dan mengakibatkan antrian kendaraan lebih dari 10 Km  pada minggu 15 Desember 2012

Salam... waspada...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun