Akhir Bulan Desember 2012 dan awal Januari 2013 adalah puncak curah hujan tertinggi di Indonesia tepatnya di Sulawesi Selatan dan lebih khusus lagi di Makassar  demikian rilis BMKG yang di post di webnya dan dapat dilihat intensitas curah hujan dapat mencapai 700mm pada kurun waktu tersebut.
Gambar di Peta BMKG menunjukkan gradasi hijau tua ( warna yng di grafikkan curah hujannya tertinggi)untuk Sulawesi Selatan termasuk Sulawesi Barat atau yang jelasnya kaki huruf ( K ) pulau sulawesi hampir semuanya tertutup warna hijau tua ( lihat di peta intensitas curah hujan di www.bmkg.go.id.)
Saat ini curah hujan masih pada angka 100 - 200 mm yang tentu saja belum menimbulkan potensi bahaya karena masih bisa diserap dengan cepat oleh tanah dan terdistribusi ke saluran air dan selanjutnya ke sungai.
Tapi bagaimana dengan 700mm, sangat disarankan kewaspadaan yang tinggi akan curah hujan yang diatas normal tersebut sebab sangat mungkin dapat menimbulkan kerugian yang besar yaitu terendamnya rumah rumah dan perabot serta isinya bahkan bisa menenggelamkan Kota Makassar dan isinya sekalian.
Hal ini dipicu oleh tingginya tingkat pertumbuhan Ruko dan rumah yang semula menjadi daerah resapan air hujan kini tidak lagi karena sudah di tanami Ruko dan Rumah karena ledakan penduduk dan urbanisasi serta peningkatan kesejahteraan di Perkotaan dan sekitarnya.
Tingkat pertumbuhan rumah dan Ruko yang tidak dibarengi dengan pemeliharaan drainase dan juga system saluran air yang baik akan memicu banjir dan melimpahnya air di jalan jalan jika intensitas hujan benar sampai pada angka 700mm seperti yang telah dilansir BMKG.
Bahkan titik rawan Banjir sudah dipetakan BMKG meliputi  Potensi tinggi yaitu : Balocci,Bangkala,Bantimurung,Batang,Bontoharu,Kajuara,mandai,Mangarabombang,Maros Baru,Pallangga,Panakukang,Parangloe,Polombangkeng Selatan,Sibulue,Sinjai tengah,Sinjai Utara,Tamalate,Tanateriaja,Ujungbulu.
Titik rawan banjir sedang meliputi:
Ajangale,Awangpone,Baji,Barebbo,Belawa,Belopa,Cempa,Cenrana,Duaboccoe,duampanua,enrekang,
Larompong,Malangke,Mallusetasi.Sibulue,Suli,Suppa,Tanete riaja,Tanete Riattang Timur,Walenrang,Wara,Wara Utara,Wotu.
Sangat disarankan  Badan Penanggulanngan bencana lebih memperbanyak perahu karet untuk mengantisipasi evakuasi warga yang mengalami banjir di perumahan perumahan yang rawan banjir di Makassar.
Kesadaran Masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan ter utama selokan dan Kanal juga sangat penting dengan tidak membuang sampah  ke kanal dan selokan.
Pemerintah Kota Makassar seharusnya mempunyai program jangka pendek,menengah dan panjang untuk membuka ruang terbuka Hijau dengan membebaskan lahan paling tidak minimal 1 ( satu ) ha tanah per tahun untuk dijadikan taman kota sehingga menjadi daerah resapan air yang abadi dan tidak ditanami rumah dan ruko.
Banjir yang sangat besar kemungkinannya pada akhir Desember ini sampai Awal Januari 2013 sangat berpotensi melumpuhkan kota Makassar secara ekonomi dan bahkan sosial sehingga diperlukan kewaspadaan semua stake holder di kota ini untuk lebih peduli pada masalah ini dan bukan hanya berfokus pada Pilkada Gubernur semata mata.
Fokus Utama Walikota Makassar dan Gubernur Sulsel dalam ajang Pilkada Gubernur bisa buyar seluruhnya jika warga Kota dan beberapa kecamatan di Sul Sel  kebanjiran parah dimana mana dan sangat boleh jadi dapat mengakibatkan diundurnya Pilkada di beberapa tempat karena tidak aka orang yang datang di TPS karena sibuk mengurusi keadaan masing masing yang tertimpa banjir.
Jadi...mari kita waspada dan menjaga lingkungan tetap bersih , tidak membuang sampah di sembarang tempat apalagi di Kanal dan selokan.
Sebuah SMS penting telah dilayangkan seseorang yangg  dapat dikategorikan sebagai ahli metafisika telah saya baca di HP Mr.Y. kamis 13 Desember 2012 bahwa 33 hari kedepan sejak 12 Desember 2012 Warga Sulawesi Selatan & Barat perlu mewaspadai Air dan tanah.
SMS ini entah kebetulan benar .tapi yang pasti tanah longsor di jalan poros Majene - Mamuju sudah sempat terputus beberapa jam dan mengakibatkan antrian kendaraan lebih dari 10 Km pada minggu 15 Desember 2012
Salam... waspada...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H