idul fitri 1443 H, pagi itu nampak cuaca sangat cerah.
Senin 2 april 2022 yang bertepatan dengan hari rayaSetelah 2 tahun Pemerintah melarang masyarakatnya untuk dapat berkumpul akibat wabah pandemi Covid-19 termasuk saat lebaran namun kini sudah diperbolehkan kembali untuk bertemu dengan masyarakat.
Hal terlihat pada H-3 arus mudik dari arah Jakarta ke Jawa terpantau padat merayap namun lancar di sepanjang jalan pantura Brebes.
Seperti biasanya tradisi nyadran dikampungku Brebes Jawa Tengah dilakukan warga setelah sholat id. Lebaran ditahun ini, alhamdulillah cukup ramai, sekalipun dirayakan secara sederhana apa adanya namun meriah karena bahagia dapat bersua dan berkumpul bersama keluarga.
Kebahagiaan yang sempurna adalah berkumpul bersama keluarga tercinta, seperti itulah pepatah bijak mengimplementasikannya.
Hal inilah yang terlihat pada moment penting seperti lebaran pada tahun ini dan hari besar lainnya yang ada di Indonesia.
Saat nyadran kepada para tetangga sekitar ngalor ngidul ngetan ngulon sudah selesai, maka giliran nyadran ke saudara tertua dari orang tua.
Nyadran adalah saling berkunjungnya para teman, tetangga dan saudara baik bertemu dijalan atau pun dirumah dengan jalan kaki ataupun menggunakan motor untuk saling meminta maaf.
Tradisi nyadran ini sudah ada sejak Saya belum dilahirkan. Menurut informasi dari orang tua bahwa nyadran ini berasal dari kata nyambung seduluran yang disingkat menjadi nyadran hingga sekarang.
Begitu pula Saya bersama keluarga selalu rutin saat lebaran untuk nyadran bareng kerumah saudara.
Kini tidak seperti dulu ketika nyadran kerumah saudara yang berjarak lumayan jauh namun ditempuh dengan jalan kaki secara rombongan berangkat atau pulang.