Ini adalah kisahku kisah dimana tentang kesetiaan seorang wanita pujaan hati hingga pada akhirnya kandas begitu saja ditengah jalan.
Memang hidup penuh mistery tiada yang tahu kapan dan dimana jodoh, rezeqi dan maut datang menjemput.
Ketika Saya masih kerja di Jakarta pada 2 tahun lalu sebelum pandemi Covid-19 meluluh lantakan perekonomian Indonesia semua masih biasa saja dan tidak apa-apa.
Setiap orang mungkin punya kisah tentang perjalanan kehidupannya hanya saja levelnya berbeda-beda.
Misalnya seperti kisah kehidupan rumah tangga teman yang Saya dapatkan informasinya dari banyak teman dimana saat kondisi pandemi melanda kala itu tingkat perceraian dalam keluarga naik secara drastis.
Memang Saya masih single dan hingga kini belum diberikan jodoh yang tepat oleh Allah Swt.Â
Orang bilang semua akan indah pada waktunya namun Saya bilang ah itu omong kosong bagaimana mungkin hal tersebut terjadi hanya dengan berpangku tangan tanpa ikhtiar dan doa. Wong Saya yang sudah berikhtiar dan berdoa saja belum dikasih tanda atau petunjuk dari Allah Swt bagaimana yang tidak?.
Mencari yang tulus bukan yang modus itu adalah tujuanku. Pasalnya banyak kisah nyata terjadi di kehidupan ini tanpa dikehendaki.
Aku tidak mau seperti teman-teman yang kisah dalam rumah tangganya burak berantakan ora karuan lagune. (bahasa brebese seperti itu).
Pun baik teman cewe ataupun cowo sedikitnya ada yang mengalaminya yakni kandas ditengag jalan dan Aku tidak mau seperti itu. Statusnya cewe jadi janda dan cowok jadi duda.
Perceraian itu sangat di benci Allah Swt karena Allah Swt menyuruhnya untuk hidup dalam mahligai rumah tangga tujuannya untuk membina keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah. Bukan perceraian.
Jika sudah seperti itu, Aku yang mendengarnya merasa trenyuh dan kasihan karena terkadang anaknya yang masih kecil harus kehilangan orang tua yang di cintainya. Itu yang tidak ingin terjadi pada diriku.
Walaupun Aku belum pernah sama sekali berumah tangga namun naluri seperti itu sangat terasa sekali. Ya bisa dibayangkan kan? Sahur tanpa ortu baik bapak atau pun ibu.
Bukan Aku sok tau atau bagaimana tentang hubungan rumah tangga akan tetapi hanya tidak ingin hal tersebut terjadi padaku kelak.
Curhatan rata-rata teman dari yang Aku dapatkan karena faktor perselingkuhan. Nah, ini nih yang bahaya dalam urusan cinta hingga betakibat fatal yakni kandas hubungannya ditengah jalan.
Aku tidak mau terkontaminasi oleh keadaan tersebut dan tidak mau juga ikut campur toh jika hubungan rumah tangga itu tanggung jawab mereka berdua sebagai pelakunya.
Aku mah enjoy saja dan tidak mau ambil pusing mana kala banyak banget bener-bener banyak banget yang menanyakan tentang hubunganku dengan siapa, pacarnya orang mana, sudah nikah belum dan bla-bla pertanyaan lainnya.
Aku hanya menjawab apa adanya dengan jujur, belum atau doakan saja ya semoga dapat menyusul.
Aku bukan tidak laku ataupun belum mau dengan cewe. Jujur ada bahkan banyak namun tidak harus to the point toh untuk menikah. Taaruf dulu lah mungkin itu yang terbaik.
Aku pernah hubungan sama seseorang mantan satu kampung. Aku suka dan dia pun sama, dia cantik religius dan pekerja namun janda beranak dua status dia.
Bagiku tak ada yang spesifik buat baik janda atau pun perawan. Apalah arti status jika tidak ada yang baik.
Namun niat baik Aku ternyata terhalang oleh ortu. Sebagai anak sholeh Aku pun belajar untuk menuruti perintah ortu karena itu adalah wajib apa lagi masih hidup.
Karena niat Aku ingin membahagiakan ortu bukan menyakitinya dengan melawan atau pun membangkang perintah ortu.
Akhirnya Aku bilang secara baik-baik jika hubungannya tak direstui ortu. Dia pun menyadaru dan kini Aku dan dia hanya bersaudara karena faktanya memang bersaudara dari Ayah dia dan Ayah Aku yang mengalir darah keturunan kakek yang bersaudara kandung. Kakek dia dan kakek Aku kakak beradik jadi inilah alasan ortuku.
Ortu dia panggil Ayah Aku kakak atau abang. Itulah alasan kuat ortuku tidak merestuinya. Karena pamali jika dilanjutkan. Namun langkah Aku untuk dengan dia tidak berhenti sampai di situ saja.
Sekalipun Aku sudah berterus terang sama ceweknya dan ceweknya pun tahu jika ada hubungan saudara namun perlahan si ceweknya ini terkesan menghindari Aku. Sehingga pada akhirnya Aku hilang kontak dengan dia beberapa tahun.Â
Kemudian ketemu kembali di aplikasi ig pada beberapa tahun lalu dan Aku pinta nopenya dan berlanjut komunikasi di aplikasi Whatsapp.
Semula baik saja bahkan Aku berencana nekat untuk tetap nikah dengan dia karena Aku sudah sayang akan tetapi sikap dia sudah berubah drastis 100% dan sama sekali tidak mau untuk melanjutkan hubungan cinta kita berdua yang telah retak.
Ya sudah lah mungkin belum jodoh dipaksa atau dengan cara apa pun jika belum jodoh maka susah.
Berulang kali Aku berusaha hubungi dia lewat chat watsap namun tidak pernah dijawab atau pun di balas satupun dari puluhan chat Aku yang terbaca dengan contreng biru.
Hingga akhirnya Aku bilang "jika tidak balas wa Aku maka Aku blok kamu" eh di bilang begitu dia respon dan bilang "silahkan blok saja". Ya uda akhirnya Aku pun blok dia.
Mungkin 3 tahun lebih Aku hilang kontak dengan dia selama itu pula Aku tidak bermain sosmed di FB.
Nah, berhubung banyak teman yang ingin tahu kabarku maka sekarang aku buka kembali FB meski sebelumnya dengan susah payah login karena email dan sandi tidak konek karena lupa sangkin lamanya.
Kini Aku terkejut setelah melihat propil dia di FB ternyata telah menikah dengan seorang yang tidak Aku kenal. Namun Aku diamkan saja toh dia sendiri yang ngajakin tidak usah kenal lagi bahkan memintanya untuk memblokir nomor watsapnya.
Pun dilain tempat banyak sekali teman cewek yang kepo di aplikasi FB jika Aku membukanya melalui pesan messenger yang menanyakan kerja apa, uda punya pacar belum, cari prawan atau janda, masih jomblo ya, udah hampir lebaran loh kok belum punya pacar? dan masih banyak lagi yang lainnya. Hingga membuat penging ataupun blenger bin budeg kupinge inyong mendengarnya padahal Aku tidak pasang aplikasi messenger tapi banyak yang kirim chat begitu.
Ternyata benar yang dibilang temanku jika banyak teman yang ingin tahu kabarku di FB. Namun ya itu keponya kebangetan dan itu yang justru membuat Aku tidak suka katena telah menjurus pada privaci.
Aku tidak meresponnya karena percuma nantinya bakalan bertele-tele tiada guna, ngomong sini ngomong sana yang akhirnya tak terasa sudah berbuat hibah.
Takutnya nanti yang ada pahala puasa jadi rusak karena ngomongin orang, rugi kan? Makanya aku diemin aja jika chat yang menanyakan soal itu pada Aku.
Kemudian ada juga teman yang menayakan mau cari yang perawan atau yang janda? Ini lebih pusing tau gak lur? Makanya Aku jawap simple "rangda mbuh prawan sing penting gelem nerima apa anane Aku soale kerjane Aku kuli" (janda atau perawan yang penting mau nerima apa adanya karna Aku kerja kuli).
Intinya Aku mencari yang tulus bukan yang modus. Karena PHP yang seperti telah terjadi pada Aku benar-benar membuat mumet ndase.
Apa lagi denger dari temanku yang juga gagal dalam cinta karena sudah rela berkorban demi sang pujaan hati akan tetapi gagal maning son.
Hal tersebut terjadi karena si cowo begitu mudah dan gampangnya tergiur oleh kecantikan ataupun lainnya yang ada pada cewe tanpa cek dan ricek terlebih dahulu.
Banyak modus diluar sana makanya hati-hati dalam memilah dan memilih untuk pasangan yang akan dipergunakan sekali dalam seumur hidup karena pernikahan itu sakral.
Cari yang tulus bukan yang modus baik janda atau pun perawan yang penting saling menerima dan melengkapi kekurangan masing-masing pasangannya. Pasalnya banyak sekali yang hanya omdo.
Merasa Aku bekerja sebagai petani ya sukur-sukur mendapat jodoh orang yang mau diajak tandur pari.
Salam..
Samhudi Bhai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H