Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Buruh - Wong tani

Bhinneka Tunggal Ika

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Tambah Sahdu

1 Februari 2022   11:55 Diperbarui: 1 Februari 2022   11:56 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan umum (Pemilu 2024) mendatang sudah disepakati oleh Pemerintah, DPR dan juga KPU.

Hal ini sebagaimana dalam rapat di laksanakan di gedung Nusantara, di Senayan Jakarta 24/1/ 2022.

Rapat tersebut menghasilkan keputusan bersama untuk tanggal 14 Februari 2024 disepakati pemilihan umum serentak untuk pilpres 2024.

Seluruh masyarakat Indonesia dihari itu melalui TPS didaerahnya masing-masing akan memilih Presiden dan wakil Presiden.

Masyarakat juga dihadapkan untuk memilih Pemimpin yang baik di Daerahnya Gubernur dan Wakilnya juga Walikota beserta wakilnya.

Namun persoalannya adalah tanggal pemilihan umum ini bertepatan dengan hari raya Valentine Day atau hari kasih sayang bagi anak muda pada umumnya bagi kaum Kristiani.

Ada beragam asumsi dimasyarakat jika pemilu bebarengan pesertanya akan berkurang karena liburan merayakan hari kasih sayang.

Justru bagi Saya pribadi dengan adanya pemilu di hari Valentine Day ini merupakan sesuatu yang unik karena dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilu makin sahdu.

Mengapa bisa dikatakan demikian? Karena setiap Daerah mempunyai kebijakan tersendiri. Seperti di Brebes Jawa Tengah, dimana pada tahun lalu ketika mau memilih setiap orang saling samper.

Sehingga bisa jadi akan lebih merekatkan pemilu serentak dan terlihat kompak menentukan pilihannya di pemungutan suara.

Begitu pula di Daerah lain saat pemilu berangkat ke TPS bareng keluarga, saudara dan teman. 

Terasa indah sekali jika hal ini dapat diterapkan pada mereka yang merayakan hari valentine day bagi anak muda dimanapun berada.

Kondisi pemilu nanti bisa jadi ketika diterapkan untuk anak muda dengan saling setia pada pasangannya memilih dengan pilihan yang sama.

Mungkin pandemi masih menanti hingga pemilu mendatang sehingga akan lebih ketat untuk pemilu agar tetap mentaati protokol kesehatan.

Jadi, asumsi bakal berkurangnya jumlah pemilih Saya rasa itu hanya lelucon saja karena tidak mungkin juga bagi Pemerintah untuk membebaskan warganya bebergian keluar kota disaat pandemi.

Masalah memilih dan tidak memilihnya itu urusan pribadi dan tidak ada hak untuk melarang.

Namun bagi kaum milenial juga harus berpikir kritis demi lima tahun mendatang untuk memilih calon Presiden sesuai hatinya.

Pemilu 2024 dan Valentine Day tidak sedikitpun berpengaruh pada keputusan yang sudah ditetapkan bersama bisa jadi sebaliknya.

Valentine menjadi semakin akrab, erat dan semakin damai, sedamai para hati muda mudi yang sedang dimabuk cinta dihari Valentine karena sudah diberi coklat haha..

Pemilu 14 Februari 2024 adalah suatu keputusan dari Pemerintah yang sudah tidak dapat di ganggu gugat karena itu merupakan hasil keputusan dengan susah payah selama lebih 1 tahun hanya untuk menentukan jadwal pemilu 2024. 

Hak prerogatif yang tidak dapat diganggu guggat salah satunya dari Pemerintah untuk kemaslahatan bersama dan tinggal bagaimana masyarakat menyikapinya. 

Apakah akan golput karena kecewa atau tidak mau andil dalam partisipasi demokrasi atau memilih Pemimpin demi masa depan bangsa, semua kembali pada individu.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik sesuai dengan konstitusi warga Indonesia bebas dalam menentukan sikap pilihannya. 

Oleh karena itu gunakanlah hak politik tersebut demi dan untuk masa depan Indonesia yang baik.

Pesta demokrasi ini hanya terjadi selama 5 tahun sekali. Alangkah rugi dan sayangnya jika tidak digunakan dengan baik karena masa depan bangsa berada dipundak anak muda.

Apalagi suasana Valentine tentunya menggunakan hak pilihnya dalam pemilu bertambah sahdu.

Salam..

Samhudi Bhai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun