Setiap tahun peringatan Hari Gizi Nasional 25 Januari dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Setiap tahun pula tema yang diusungnya berbeda-beda tentunya sesuai situasi dan kondisinya.
Hari Gizi 2022 mengusung tema cegah stunting dan obesitas yang penting untuk diperhatikan sejak dini demi sendiri dikehidupannya.
Namanya jua peringatan, tentu tujuan Hari Gizi 2022 diadakan untuk saling mengingatkan dengan penuh kesadaran tinggi dan peduli.
Sebagai makhluk sosial agar dapat meningkatkan kebersamaan guna mendorong masyarakat tumbuh sehat dan kuat bersama tubuh yang sesuai dengan gizi seimbang.
Sedangkan momentum penting ini sudah digalakan dan sudah berjalan sejak 25 Januari 1950 yang silam.
Saat itu setelah Lembaga Makanan Rakyat (LMR) atau sekolah Institut Voor Volksvoeding (IVV) didirikan maka Menteri kesehatan Almarhum J Leimena mengesahkan Poorwo Soedarmo sebagai kepala LMR.
Sedangkan LMR sendiri saat itu merupakan pusat penelitian kesehatan yang kini dikenal dengan sebutan Eijkman dibawah kendali dari Profesor Poorwo yang dijuluki sebagai Bapak Gizi Indonesia.
Sebagai LMR, tugasnya tiada lain adalah meneliti tentang pola makanan serta meneliti penyakit yang berkaitan dengan makanan.
Saat itu sisi pendidikan kesehatan gizi dimasyarakat sangat minim jikapun ada maka sederhana sekali karena saat itu banyak masyarakat kecil miskin tidak bisa membaca.
Oleh karena itu profesor Poorwo menggerakan pendidikan untuk para kader gizi bagi kesehatan yang secara langsung mempunyai hubungan erat dengan masyarakat.
Sejak saat itulah pengkaderan gizi mulai berjalan hingga sebuah sekolah penerangan makanan yang dibangun LMR tahun 1950 berdiri.
Seiring berkembangnya jaman, pendidikan tenaga gizi pun berjalan pesat hingga keperguruan tinggi diseluruh Indonesia. Dari sinilah muncul kesepakatan Pemerintah jika 25 Januari diperingati Hari Gizi.
Hari Gizi Nasional (HGN) sendiri awal pertama kalinya dilaksanakan oleh LMR pada tahun 1960 yang diteruskan kembali oleh Direktorat Gizi Masyarakat ditahun 1970 sampai dengan sekarang.
Tiap tahun memiliki tema berbeda-beda seperti dari tahun 2015 hingga 2019 bertemakan (membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi).
Hal ini sebagai tujuan untuk meningkatkan kembali Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengalami Stunting dan Obesitas di Indonesia.
Kemenkes dalam logonya tergambar 2 anak pria dan wanita yang berati anak-anak harus tumbuh berkembang. Sedangkan 62 merupakan peringatan HGN ke 62.
Berikut piringnya dalam logo tersebut mempunyai arti agar pola mangan anak tersebut sesuai dengan asupan gizi seimbang.
Stunting adalah salah satu faktor utama terjadinya pertumbuhan atau perkembangan pada anak yang terganggu karena kurang gizi sehingga faktor tumbuhnya terkendala pada tubuh seperti tidak mau memanjang atau tidak tinggi.
Sedangkan Obesitas adalah merupakan salah satu faktor utama resiko adanya penyakit yang tidak menular seperti diabetes, jantung dan juga darah tinggi pada orang.
Ada pun guna menetralisir Obesitas bisa mengkonsumsi aneka makanan sehat dan bergizi seperti sayuran, buah-buahan dan juga tidak mengkonsumsi makanan berlemak serta makanan tinggi berkalori.
Kuncinya untuk mengatasi ini adalah dengan menerapkan pola makan atau dengan mengkonsumsi makanan yang sesuai gizi seimbang.Â
Banyak kok aneka ragam makanan murah yang mempunyai nilai gizi seimbang dilingkungan sekitar.
Saya rekomendasikan untuk lebih jelasnya masalah gizi bisa ditanyakan langsung pada teman kompasianer senior yang ahlinya ahli dalam hal gizi.Â
Khususnya bagi cewek yang ingin diet namun tetap sehat dan kuat sesuai asupan gizi seimbang.
Dia adalah Listhia H Rahman.
Salam..
Samhudi Bhai
