Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Buruh - Wong tani

Bhinneka Tunggal Ika

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nusantara dan 80 Nama

20 Januari 2022   23:41 Diperbarui: 21 Januari 2022   00:25 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screen shoot Nusantara/dokpri

Sungguh luar biasa terciptanya nama Nusantara membuat jagat media sosial Indonesia menggema.

Bahkan netizen Malaysia pun ikut menyuarakan nama yang dipilih oleh Presiden Jokowi untuk Ibu Kota Negara baru yang berlokasi di Paser Utara Kalimantan Timur (Kaltim).

Memang tidak ada yang salah sih untuk semua netizen dalam demokrasi silahkan saja beropini selagi mendidik dan memberikan manfaat untuk membangun.

Khairunnas anfa'ahum linnas (sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat untuk yang lain).

Sebagaimana keputusan Presiden Jokowi, demi dan untuk Indonesia agar mecakup semuanya sehingga tidak ada satupun yang tertinggal maka dipilihlah nama Nusantara.

Menurutnya nama ini lebih dikenal oleh masyarakat juga sudah terkenal sejak dulu. Walaupun sejatinya ada 80 nama untuk Ibu Kota baru namun ternyata Nusantara terpilih untuk Indonesia. Tentunya sudah melalui perhitungan yang matang sebelum diputuskan agar nama tersebut serasi dan cocok untuk Indonesia

Salah satu dari 80 nama saingan nusantara yang dipilih Jokowi adalah Negara Jaya, Kertanegara, Nusa Jaya dan Nusantara Jaya.

Hal tersebit sudah sudah diumumkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) yang juga merupakan kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Termasuk soal Nusantara Ibu Kota yang dipih Jokowi

Sebagai seorang yang diberikan kepercayaan, Suharso dengan detail memberikan keterangan publik tentang keputusan Jokowi yang dinyatakan dalam Pansus IKN saat rapat kerja pada Selasa, 18/1/2022.

Nama Nusantara Sangat berati dan sangat sakral bagi masa depan Indonesia yang tentunya menghendaki tentrem, adem dan ayem dari Nusantara.

Saya sendiri sangat setuju dengan nama ini secara pribadi telah mendengar sejak SD yang diceritakan guru didepan kelas dalam pelajaran Sejarah Indonesia.

Apa lagi sekarang tidak hanya masuk dalam pelajaran disekolah. Sejarah kerajaan termasuk Majapahit sudah dijadikan film sehingga alur ceritanya lebih mudah dipahami ketika menyaksikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun