Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Buruh - Wong tani

Bhinneka Tunggal Ika

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ibu Kota Negara Indonesia yang Jadi Pro Kontra

20 Januari 2022   13:57 Diperbarui: 20 Januari 2022   13:59 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu Kota baru/kompasiana.com

Nusantara resmi menjadi Ibu Kota Negara (IKN) bagi Indonesia setelah Rancangan Undang-undang IKN disahkan menjadi Undang-undang.

Sejurus kemudian bermunculan orang-orang itu juga yang tidak sependapat tidak sepakat tidak setuju dan tidak-tidak yang lainnya dengan Pemerintah. Lagu lawas..

Padahal rencana pemindahan Ibu Kota sudah digaungkan sudah di informasikan sudah dikabarkan dan sudah di umumkeun jauh-jauh hari oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tepatnya tahun 2019.

Salah satu alasan pemindahan Ibu Kota baru karena Jakarta dinilai sudah terlalu berat untuk dijadikan pusat bagi Pemerintahan Indonesia.

Secara umum Jakarta segalanya telah ada dari mulai pusat bisnis, perdangangan, keuangan bahkan pusat pelabuhan oleh karena itu jakarta dikenal kota metropolitan.

Selain itu alasab rencana pemindahan ini karena disamping beban yang terlau berat diJakarta juga penduduknya padat sehingga seperti kemacetan dan polusi udara selalu terjadi di pusat Pemerintahan.

Oleh karena itu, hak prerogatif seorang Presiden untuk memindahkan Ibu Kota ke Penajam, Paser Utara Kalimantan Timur sebenarnya tidak dapat di ganggu gugat oleh siapa pun. Namun yang terjadi justru sewalike.

Padahal ayatnya sudah jelas dalam Alquran annisa ayat 59 bahwa  telah Allah tandaskan Ya Ayyuhaladzina amanuu athiullaaha wa aathiurrasuula wa ulil amri minkum. (Hey wong-wong sing beriman taatlah maring Allah pada Rasul dan ulil amri yang memimpinmu).

Soal Ibu Kota yang pindahpun gaduhnya luar biasa ada yang bilang Ibu Kota baru untuk siapalah inilah itulah wah pokokna macam-macam.

Gempuran demi gempuran hebat terus dan terus saja terjadi hingga kini menimpa Pemerintah yang sudah dipilih oleh jutaan rakyat Indonesia secara konstitusional.

Padahal baru kali ini dalam sejarah Pemimpin Indonesia disegan bangsa lain atas kemajuan disegala bidang Pemerintahannya dari mulai keamanannya, perekonomiannya dan infrastrukturnya yang tidak pernah mangkra sejak 2 periode.

Bangsa lain begitu salut terhadap Indonesia yang mana dapat dibuktikan jika Presiden Indonesia mampu membalikan kondisi dampak pandemi dalam ekonomi.

Kemajuan ini tentu tidak semudah membalikan tapak tangan yang mana baru kali ini sekalipun cunkring bin ceking alias krempeng namun jangan salah jika gebrakannya mampu meluluh lantakan lawan politik yang berada didalam negeri maupun luar negeri.

Sebagai contoh dibubarnya ormas radikal radikul yang hanya menjadi benalu bagi NKRI yang tidak tahu malu numpang makan, hidup dan ngising di Indonesia tapi kerjanya merongrong, memberontak dan merusak tatanan negara yang sudah disepakati oleh para pendiri bangsa dengan asas tunggal yaitu Pancasila.

Inilah efek dari pilpres 2019 yang hingga kini belum moveon selalu dan selalu saja orang-orang diluar sana merecoki jalannya Pemerintahan Indonesia Maju. Dalihnya pun aneka macam dari bela agama hingga bela hilap ah haha..

Bangsa lain banyak yang ingin belajar dari Indonesia termasuk tentang harmonisnya aneka suku, agama, ras dan golongan bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika mampu bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sedangkan negara lain kini banyak yang hancur lebur akibat perang saudara antara satu kelompok dengan lainnya akibat adanya ormas radikal yang memberontak terhadap Pemerintahan atas nama agama.

Maka tidak heran jika saat itu tepatnya dimoment KTT Roma Italia Presiden yang dianggap plongo-plongo tersebut dikerubutin Presiden-presiden lainnya dari negara maju hingga endingnya dipilih jadi Presiden G20.

Sementara itu didalam negeri terus dan terus tiada henti cangkeme nderememel menghujat, memfitnah serta membuat gaduh di Nusantara.

Termasuk soal pemindahan Ibu Kota baru di Penajam, Paser Timur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang bernama Nusantara oleh diberikan Presiden Joko Widodo.

Pro dan Kontra seperti ini sepertinya sudah hal biasa namun apa bila selalu menjadi kontra terus maka Indonesia kapan majunya?.

Sedangkan arti dan makna dari Nusantara ini sudah semuanya tahu. Nusa berarti pulau dan antara berati seberang. Jadi Nusantara merupakan salah satu untuk menyebutkan semua pulau yang ada diwilayah Indonesia dan sejak dulu sudah dipakai yang terkenal dengan sumpah palapa Gadjah Mada yakni untuk menyatukan Nusantara.

Nusantara yang kini ramai dibahas oleh media sosial ini, tidak berdasarkan pendapat dari seorang Presiden saja namun sudah melalui keputusan bersama yang dibahas oleh seluruh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Resminya Ibu Kota Negara baru karena DPR RI lah yang menyepakati, sehingga melalui rapat paripurna DPR ini maka RUU IKN dapat berjalan. Tanpa mufakat ini mustahil Nusantara bisa berdiri.

Para anggota DPR juga bukan orang sembarangan yang mudah dikibuli seperti mereka yang menghendaki agar dibatalkan Ibu Kota Nusantara. Tidak semudah itu ferguso..

Apalagi saat rapat paripurna DPR RI disaksikan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) yang mencakup kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan juga Menkru Srimulyani Indrawati, tentu lebih sah dan afdol yang dilaksanakan pada Selasa, 18/1.

Semuanya menjawab setuju mana kala Ketua DPR RI Puan Maharani menanyakan kepada fraksi tentang RUU IKN pada rapat yang digelar diJakarta. Ini berarti sah dan resmi jika Nusantara menjadi Ibu Kota.

Seperti induk ayam yang sedang mengerami telurnya namun ketika dieram tetap saja ada telur yang tidak menetas menjadi itik. Seperti itulah filosofinya dalam rapat.

Ketika suara terbanyak dari 8 fraksi memberikan suaranya untuk sependapat dengan Puan Maharani namun ada saja 1 fraksi yang tidak ikut angkat bicara yaitu fraksi PKS.

Sekalipun tidak setuju karena suara terbanyak memilih setuju maka tetap saja ditarik untuk ikut suara terbanyak karena inilah demokrasi.

Saya berharap semoga hasil dari rapat paripurna DPR RI untuk RUU IKN yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk Nusantara sebagai Ibu Kota Baru mampu membuat perubahan Indonesia kearah yang lebih baik lagi dan sejahtera lagi.

Salam..

Samhudi Bhai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun