Ketika ada pertanyaan dari ujian semester misalnya, banyak siswa tidak paham karena dalam penulisan yang mungkin typo pada lembar soal sehingga membingungkan siswa atau dipilihan ganda (pilgan) juga sering terjadi kalimat yang sama.
Oleh karena itu diperlukan bimbingan guru agar menghampiri murid untuk menjelaskan soal secara langsung sehingga prose belajar menjadi lancar.
4). Bermain Bersama
Ketika jam istirhat atau sebelum jam pelajaran dimulai, anak sekolah didepan halamannya terkadang bermain basket atau voli.
Selain itu sekarang setiap sekolahan pasti ada lapangan khusus untuk bermain sepak bola. Harapannya dari guru agar menjadi siswa bisa berprestasi dalam bidang olahraga.
Inilah salah satu keinginan siswa belajar tatap muka dengan teman atau pun guru disekolah.Â
5). Tidak Pusing
Nah, menurut Aji dan kawan-kawannya ketika pagi tadi Saya tanyain, alasan yang terakhir adalah ora mumet (tidak pusing).
Kenapa Aji bilang gitu? Menurutnya jika ada pelajaran yang tidak di ikuti karena berhalangan tidak masuk sekolah bisa langsung menanyakan kepada teman-temannya sehingga tidak tertinggal pelajaran sekolah.Â
Misalnya untuk dikerjakan di rumah atau yang biasa disebut Pekerjaan Rumah (PR) maka bisa dirembug melalui belajar bareng disekolah.
Dengan demikian tidak tidak terlalu pusing dalam mengerjakan tugas atau soal kelompok dari gurunya.Â
Mengingat kondisi masih pandemi, tentunya dalam PTM juga dilakukan dengan ketat yaitu setelah vaksinasi juga patuhi protokol kesehatan.Â
Itulah 5 alasan dari siswa yang ingin kembali melalui belajar tatap muka.