Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Di Tanya Kasus Formula E Anies Baswedan Diam Saja

14 Desember 2021   15:51 Diperbarui: 14 Desember 2021   18:57 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi KPK (kpk.go.id)

Hari antikorupsi 2021 yang diperingati oleh seluruh dunia mempunyai dampak yang signifikan untuk masyarakat dan para pejabat agar dapat menjadi pengingat diri untuk tidak korupsi.

Sebagaimana contoh korupsi yang terjadi dilingkungan sendiri harus bisa menjadi implementasi. Mulai dari keluarga agar berlaku jujur.

Sedangkan dilingkungan agar tidak merugikan masyarakat atas perilakunya yang biasa sering terjadi. Contohnya maling ayam, maling sendal dimasjid, makan bakwan 3 bayar dua, maling sabun dikontrakan dan lain sebagainya.

Korupsi terjadi bukan karena ada niat pelakunya tetapi karena ada kesempatan dan juga karena ada kebiasaan. Oleh karena itu tanamkan pada diri agar tidak korupsi sejak dini biasakanlah untuk belajar jujur karena jujur hidup tidak hancur.

Sebagaimana KPK yang membuka layanan pengaduan untuk masyarakat dan hasilnya pun KPK mulai beraksi melakukan investigasi terhadap dugaan korupsi Formula E.

Melayani masyarakat dengan gerak senyapnya KPK telah melakukan penyelidikan adanya dugaan korupsi ditubuh Formula E melalui sejumlah orang sebagai barang bukti dan keterangan data dari Formula E.

Membongkar orang-orang yang terkait bukan urusan mudah jika tidak ada keterangan dari masyarakat yang sudah dijadikan sebagai bahan penyidikan KPK.

Alhasil diantara beberapa orang yang sudah menjalani pemeriksaan oleh KPK adalah Kepala Dinas Pemuda dan Olah raga DKI Jakarta yakni Ahmad Firdaus.

Merupakan prestasi bagi KPK yang patut diapresiasi luar biasa. Pasalnya hal tersebut bisa dikategorikan sebagai titik terang yang gemilang.

Sebelumnya pernah diadakan jalan interpelasi namun terkendala dengan ditolaknya interpelasi dari 7 fraksi partai politik DKI setelah diadakannya mangan-mangan bengi (dinner) oleh sang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Melihat fenomena ini yang mana gerak senyap KPK yang mulai berhasil, dukungan pun mulai berjalan salah satunya dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Buka semuanya secara terang benderang dan tangkap tuyul-tuyul yang menghabiskan uang rakyat Jakarta" ujar juru bicara DPP PSI Sigit Widodo. Jumat 5/11/2021.

Sigit kemudian menyatakan bahwa dari pertama PSI telah menolak Formula E. Hal ini disebabkan karena sudah terjadi kejanggalan demi kejanggalan yang salah satunya tiada pernah transparan mengenai anggaran dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Selain hal tersebut juga tentang lokasi dari ajang balapan mobil listrik yang tidak jelas.

Kejanggalan yang ditemukan oleh PSI ini yakni terkait dana yang selalu berubah nilainya dan tidak ditemukan sebagai bukti untuk membayar biaya Fodmula E pada DPRD dari DKI Jakarta.

"Awalnya dibilang perlu Rp 400 hingga Rp 500 miliar pertahun lalu berubah menjadi Rp 560 miliar untuk 3 tahun" kata Sigit.

Walaupun bisa dibilang agak sedikit terlambat namun KPK sudah turun tangan demi usut tuntas Formula E. Selain itu di tubuh KPK sudah tiada Novel Baswedan saudara dari Anies Baswedan. Harapannya KPK lebih bebas ruang geraknya.

Namun publik umumnya mengatakan mengapa KPK menjadi melempem jika soal usut mengusut terhadap Anies Baswedan. Mbuh aku dewe bingung padahal KPK harus menjalani tugasnya sesuai prosedur dan jangan ada kata tebang pilih dalam soal penegakan hukum demi melenyapkan kejahatan korupsi dimuka bumi ini.

Anies Diam Saat Ditanya

Anies Baswedan melihat mobil listrik di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. [Antara/HO-Instagram/@aniesbaswedan].
Anies Baswedan melihat mobil listrik di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. [Antara/HO-Instagram/@aniesbaswedan].
Sementara itu, ketika Anies diberondong pitakonan terkesan diam saja. Mungki karena dalam pemeriksaan tersebut sudah membawa nama seorang Kepala Dinas DKI yakni Ahmad Firdaus.

Mungkin juga masih capek gak mau ambil pusing secara ia kan orang sibuk yang baru saja hadir di acara pelantikan PORDASI DKI Jakarta 2021 yang berlokasi di Balai Agung Balai Kota Jakarta Pusat. Setelah beberapa saat terjadi dialog singkat, Anies pun pergi begitu saja.

"Sudah cukup, tidak ada isu lain ya" ujar Anies sembari meminta jalan kepada wartawan. Jumat 5/11/2021.

Mengenai pertanyaan yang dilontarkan pihak pencari berita, tidak di ladeni sama sekali sama Gubernur tersebut.

Padahal banyak wartawan yang ingin bertanya tentang pemeriksaan KPK terkait proyek Formula E nya. Namun Anies lebih memilih diam dan berlalu pergi begeto saja.

Ia berjalan kemudian masuk kedalam sebuah ruangan yang tentu saja awak media pencari berita tiada dapat berkutik sama sekali karena tidak dapat dimasuki ruangan itu.

Hal ini bisa jadi karena ada suatu penyebab yang menjadi problem bagi Anies sendiri terkait biaya yang mungkin tidak dapat dipenuhi.

Meskipun separo dana telah dibayarkan kepada pihak penyelenggara namun apakah mampu Anies menunjukan ke publik bukti bayar Formula E tersebut?.

Melihat kondisinya seperti itu, sangat disayangkan jika tidak transparan sehingga menimbulkan dampak misscomunication pada masyarakat. Seharusnya jika transparan menunjukan tanda bukti sebagai pembayaran Formula E.

Ini bukan masalah harga nasi bungkus yang dibelinya diwarung padang atau warteg kemudian dibagikan pada pendomo. Ini soal uang rakyat, soal dana besar yang jumlahnya miliaran rupiah. Kok bisa-bisanya sih tanpa tanda bukti pembayaran untuk Formula E.

Hal ini lah yang menjadi publik bertakon-takon ria. Makanya publik punya inisiatif untuk mengoreknya, jika memang tiada mampu menujukan bukti bisa dipastikan ada apa dengan Formula E?.

Apakah ada problem intents yang ndak boleh diangkat kepublik atau memang sengaja tidak mau dikuak oleh siapapun termasuk awak media?. Berapa totalannya dan dibayarkan kepada siapa, publik harua tahu agar tidak terjadi paham yang salah. Eh salah paham.

Opini inilah yang selalu menghiasi media sosial yang membahas ditransfer kemana duitnya. Jika tidak memberi keterangan pada publik dan tidak brani ini berarti menutupi transparan.

Bisa jadi hal tersebut dibalik proyek Formula E ada orang-orang yang mengendalikannya dalam artian ada permainan dibalik Formula E sehingga tidak mau diungkap didepan publik, tentu saja hal ini tambah memperkeruh situasi yang ada dari Pemprov DKI Jakarta.

Masyarakat sudah berharap banyak kepada KPK agar cius dalam usut mengusut kasus Formula E ini. Tiada kata-kata melempem seperti dulu.

Harapannya agar dapat menghindari dugaan publik sekaligus dapat menjadi penegasan KPK pada publik bahwa kasusnya yang ditutupi oleh Novel adalah salah besar, Itu saja.

Soalnya semenjak ada dirinya persoalannya selalu menjadi playing victim terus yang mana soalah-olah jika tanpa dirinya maka KPK terkesan hancur lebur serta dianggap lemah soal pemberantasan korupsinya. Seakan-akan ia bak pahlawan yang kesiangan.

Publik hanya ingin tahu jika tanpa Novel KPK pun mampu tegas diharapkan tidak tebang pilih dan bisa diandalkan dalam menumpas korupsi dengan kinerja hebatnya.

Masyarakat sudah tahu apa bila ada orang-orang dibalik Formula E ini karena yang pasti dari pihak mereka ini sedikit banyaknya akan melakukan perlawanan sebab posisinya yang terusik sekarang.

Memang Anies memilih untuk bungkam saat ditanya awak media berusaha untuk menghindar dari masalah yang ditanyakan.

Namun coba saja jika ditanya soal prestasi pasti Ia tiada kekurangan data dan kata-kata yang dirangkainya dengan indah seindah Jakarta maju kotanya kebanjiran warganya yang takan pernah habis.

Semoga dengan adanya hari antikorupai 2021 semakin membuka mata hati dari para masyarkat agar jangan sampai melakukan tindakan korupsi yang bikin mata hati menjadi terkunci akibat lupa diri atas amanah yang diberikan oleh sang maha Illahi Robbi.

Referensi: metro.tempo.co 

Salam
Samhudi Bhai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun