Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demo Tuntut UMP: Maju Kotanya Sengsara Buruhnya

21 November 2021   15:37 Diperbarui: 21 November 2021   16:01 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Slogan dari DKI Jakarta "Maju Kotanya Bahagia Warganya" ternyata dinilai oleh warganya hanyalah isepan jempol belaka.

Pasalnya hal tersebut tidak berati sama sekali tidak mengena dihati apa lagi memiliki bukti. Sebagaimana yang terucap dalam kata-katanya yang penuh retorika.

Mungkin benar juga sih bahwa bahagia warganya yakni yang dimaksud adalah diperuntukan bagi segelintir kelompoknya saja.

Keberhasilan ini tentu saja terbukti oleh Anies Baswedan, memajukan kotanya demi membahagiakan warganya yaitu dengan cara memasukan air hujan kedalam tanah bukan gorong-gorong.

Sehingga lumayan asik untuk anak-anak yang tidak usah piknik karena sudah ada kubangan nyentrik yakni dari air hujan yang deras gemericik.

Hal inilah yang menjadi demo buruh untuk menyampaikan aspirasinya kepada Anies terkait ump 2022 di Balai Kota DKI Jakarta yang membuat heboh jagat media dari WA hingga Kompasiana.

Demo Buruh Sindir Anies Soal DKI Jakarta

Ratusan buruh yang tergabung dalam FSP LEM SPSI melakukan aksi demonstrasi di depan Balai Kota DKI, Kamis (18/11/2021)./Ist
Ratusan buruh yang tergabung dalam FSP LEM SPSI melakukan aksi demonstrasi di depan Balai Kota DKI, Kamis (18/11/2021)./Ist
Tatkala ratusan buruh dalam gabungan FSP LEM SPSI melaksanakan aksinya depan Balai Kota DKI, Kamis (18/11). Para buruh menuntut kenaikan upah minimun provinsi ump 2022 provinsi Jakarta.

Melansir dari CNNIndonesia.com, sejumlah buruh ini, memadati Jalan Medan Merdeka Selatan. Buruh pun berorasi melalui mobil komando, namun disisi lain hanya membuat rugi para pengguna jalan tersebut karena tidak dapat dilewati.

Pasalnya para buruh tersebut banyak yang menggunakan motor dan diparkir di tengah jalan begitu saja. Sekalipun ada aparat namun mereka hanya menonton aksi para demonstran yang diluar dugaan.

Dengan mengangkat bendera organisasinya serta membawa sejumlah poster tuntutan yakni dari salah satu poster berisi sindiran sindirun untuk DKI Jakarta.

"..Hari ini kita sampaikan kepada Gubernur, kita minta kepada Gubernur yang katanya Maju Kotanya, Sejahtera Warganya, yang ada Maju Kotanya Sengsara Buruhnya. Pembangunan sana sini, Firaun juga bisa, tapi upahnya dikebiri.." ujar orator di depan kantor Balai Kota DKI Jakarta saat menuntut UMP Jakarta 2022.

Pendemo Teriaki Anies Jadi Presiden Indonesia

Ilustrasi aksi massa buruh. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Ilustrasi aksi massa buruh. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Salah satu dari massa saat demo buruh ada orator yang menghendaki kepada aparat untuk memberi memfasilitasi mereka guna bertemu dengan Anies untuk berdialog soal ump 2022. Salah satunya akan membuka jalur dengan Gubernur.

Setelah beberapa lama menunggu setelah selesai orasi, baru kemudian diterima oleh Pemprov DKI dari perwakilan demo buruh kemarin.

Anis pun menemui para pendemo dengan memberi pernyataan tentang bantuannya agar buruh terbantu yakni berjanji akan mengurangi biaya hidup bagi buruh.

"..Pasti ketentuan yang sekarang ada batas dalam usulan pendapatan, betul? Kita di Jakarta akan ikhtiarkan membantu di aspek pembiayaan supaya biaya hidup Jakarta bisa lebih kecil.." ujar Anies saat menemui massa buruh, Kamis (18/11/2021).

Saking senangnya bakalan mendapat bantuan dari Anies menyampaikan janji tersebut, pun para buruh mendadak menyerukan Presiden Indonesia. Kemudian mantan Mendkibud tersebut mengajak  nyanyi para pendemo dengan lagu Padamu Negeri.

Pada saat menyanyikan lagu tersebutlah salah satu dari massa menyuarakan dukungan untuk Anies.  Hidup Anis, hidup Presiden Indonesia.

Padahal sebelumnya para demonstran dalam tuntutan kenaikan upah tersebut selalu menunjukan baner bertuliskan Maju Kotanya Sengsara Buruhnya. Sebagai ungkapan yang sering disebutkan oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Maju Kotanya Sejahtera Warganya.

Analisa Maju Kotanya Bahagia Warganya

Demo buruh di Balai Kota DKI Jakarta. (Tiara/detikcom)
Demo buruh di Balai Kota DKI Jakarta. (Tiara/detikcom)
Tentunya sebagai warga Jakarta yang bisa berpikir jernih sangat menyesal dan kecewa dengan situasi ini. Tetapi, rasa penyesalan serta kekecewaan tersebut mau tidak mau kudu ditelannya mentah-mentah apa adanya, sebab hal tersebut adalah pilihan mereka sendiri.

Sebagai kiasan dari kasih warga terhadap DKI Jakarta. Bentuk ungkapan kasih yang tentu saja menyayangkan akan berubahnya Jakarta yang semakin tidak karu-karuan kondisinya.

Ungkapan kasih dari kegeraman sebab Jakarta dipegang oleh orang yang cuma bermodalkan bualan janji yang menggiurkan berbalut SARA tanpa mempunyai visi untuk menyejahterakan warganya dan memajukan kotanya.

Milyaran uang bahkan triliun uang untuk anggaran hanya dihamburkan untuk hal yang tidak jelas arahnya. Milyaran rupiah cuma diperuntukan menggaji TGUPP, milyaran rupiah hanya untuk lem, aibon, pulpen, pasir, dan belanja lain yang hanya untuk mensamarkan anggarannya.

Lalu kenapa masyarakat Jakarta diam melihat hal ini? Apakah mereka bahagia? Atau apakah diamnya itu sekedar untuk menutupi rasa malu sebab suda salah dalam memilih, atau apakah biar dianggap santuy dengan pilihannya?.

DKI Jakarta tiak kekurangan ahli dan orang pintar dari berbagai penjuru bidang. Tapi mengapa mereka hanya diam seribu bahasa melihat kemunduran akan carut marutnya DKI Jakarta.

Bisa jadi mereka telah merasakan bahagia mempunyai gubernur yang hanya bisa membual. Sehingga Jakarta hancur tidak apalah yang penting gubernurnya seiman. Jika begini dangkal dan bodoh sekali pemahamannya.

Bahkan tempo lalu Aa Gym yang pernah mengunggah foto banjir untuk menyerang secara politik untuk pihak Ahok, namun ternyata foto tersebut telah kadaluwarsa, sehingga hanya bisa mingkem belaka.

Jelas si Aa telah terdamprat sama postingannya soal banjir beberapa tahun lalu. Orang yang paham agama sebenarnya harus berlaku adil pada siapapun termasuk dalam menyikapi banjir jaman Ahok dan banjir jaman Anies.

Namun tidak demikian dengan Aa. Ia justru menyikapi soal situasi banjir super melimpah ini, dia mendukung Anies namun telah salah logika. Tetapi ya sudahlah biarkan saja, sebab itupun hak Aa Gym untuk bersikap, toh kita sudah tahu seberapa mampunya dia untuk dapat menjaga hatinya.

Oleh karena itu Maju kotanya dan bahagia warganya hanyalah jargon bualan belaka yang dalam faktanya masih samar dan kabur lalu gelap.

Penulis juga yakin bahwa masyarakat Jakarta mampu merasakan bedanya kebahagiaan masa lalu, dengan kebahagiaan masa sekarang.

Walaupuu pencitraan-pencitraan terus dilakukan Anies Baswedan, namun sebenarnya dia sudah terperosok kedalam kubangan yang dia buat sendiri.

Ada juga yang menyebut Gubernur rasa pleciden. Ya tidak mengapa, toh itu sebatas ungkapan yang diciptakan pembela Anies sendiri yang kian lama semakin tercium bau busuknya demi tujuan politik Anies untuk mendulang suara lebih tinggi.

Sah-sah saja ada ungkapan seperti itu namun harus sesuai dengan skillnya dan kerjaanya. Pantas jika Presiden Jokowi memecatnya dari menteri pendidikan.

Pasalnya fakta yang berbicara karena Ia tidak menghasilkan apa-apa yang membawa kemajuan pendidikan untuk Indonesia selama menjabat menjadi menteri. Kalau tidak salah ada sih waktu itu yakni sebuah pameran buku. Ya hanya segitu cuma pameran buku.

Oleh karena itu buat saudara-saudaraku di Jakarta. Penulis ikut empati terkait kondisi saat ini. Penulis doakan semoga Anies benar-benar tergerak hatinya agar segera mengambil alih sikapnya dan mau bekerja guna mengantisipasi datangnya banjir yang melanda atau susulan yang bisa saja datang setiap waktu belanda Jakarta.

Sumber: detik.com, ccn indonesia dan jurnalpatrolinews.

Salam hangat..

Samhudi Bhai
Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun