Bahan makanannya berupa rumput yang dihasilkan dari mencari sendiri disawah tidak butuh modal untuk bayar alias secara gratis sak lempohe. Itulah kemudahannya dalam memelihara hewan kambing.
Satu ekor kambing dewasa bisa dijual rata-rata dari harga 3 sampai 4 jutaan bahkan lebih. Khususnya jika mendekati hari idul fitri dan idul adha. Bahkan saat-saat tertentu harga kambing juga bisa menjadi mahal seperti untuk acara aqiqah dan selametan atau tasyakuran.
Bisnis menguntungkan ini hanya dapat berkembang dari bulan ke bulan siring berkembang biaknya kambing. Pasalnya banyak yang mencari atau pesan sebelum membeli mulai dari anak kambingnya sampai kambing muda.
Anak kambing yang baru lahir saja sudah ada yang menawarnya. Mereka rata-rara jurgan empang eh juragan kambing maksudnya. Berani bayar dengan harga 300 sampai dengan 1/2 juta rupiah per ekor.
Tentu saja dari juragan kemudian dijual kembali pada para peternak lainnya. Inilah keuntungan yang dihasilkan memelihara kambing.
Namun anak kambing tersebut tidaklah gampang didapatkan khususnya saat melahiran. Faktor kematian anak kambing bermacam-macam mulai dari terinjak-injak sama kambing lainnya karena melahirkannya didalam kandang dan tidak diketahui oleh pemiliknya.
Jika saat melahirkan siang mungkin bisa diketahui oleh pemiliknya namun jika malam ini yang sering terjadi kematian alias gagal mendapatkan anak kambing. Tidak ada suara embek namun anak kambing sudah tidak bernyawa.
Hal inilah yang membuat lemes penulis. Rasa bersalah bercampuk aduk jadi satu. Rasa duka seketika datang dari lubuk hati yang paling dalam. Akhirnya ya sudahlah..
2). Anak Ayam Mati
Salah satu yang diminati atau digemari oleh sebagian orang Indonesia adalah berbudidaya ayam, baik ayam kampung, ayam pedaging maupun ayam khusus petelur. Tiga jenis ini juga alternatif andalan para petani dikampung sebagai formalitas pekerjaan prioritasnya guna membantu perekonomian keluarganya.
Selain dagingnya enak gurih dan empuk, ayam kampung paling banyak diminati. Harga daging ayam dipasar biasa naik ketika mendekati hari lebaran. Oleh karena itu menjadi laris manis tanjung kimpul ayam habis duite ngumpul.
Kebetulan selain kambing penulis juga memelihara ternak ayam kampung, bebek dan juga ayam jago. Alasannya jenis ayam ini lebih mudah dipelihara dari ayam petelur.