Menjaga Silaturahmi Di Masa Pandemi Dengan Saling Mengunjungi tetangga saudara saudari sanak family dikampung Saya Jubang Brebes Jawa Tengah disebut juga dengan Tradisi Nyadran.
Wabah pandemi Covid-19 masih menyelimuti Hari Raya Idul Fitri 2021 seperti lebaran pada tahun lalu namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah para warga untuk saling silaturahmi.
Tradisi Nyadran secara umum hanya digunakan saat lebaran idul fitri sedangkan jika hari-hari biasa kalimat nyadran lebih bermakna sebagai silaturahmi sesama saudara dan family.
Menu khas lebaran ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia yakni opor ayam dan lontong sayur sebagai pengganti nasi yang terbuat dari daun pisang. Rasanya nikmat dan teksturnya lembut di lidah serta gurih bumbunya.
Secara kebetulan, Saya mempunyai ternak sendiri seperti Ayam, Entog dan blengong. Bahkan ternak kambing pun ada, sehingga meringankan perekonomian keluarga. Kapan saja dan jika mau ternak tersebut bisa dijual ataupun disembelih sebagai lauk untuk makan sehari-hari.
Menjelang lebaran saja khususnya entog dan blengong punya Saya laris manis bak kacang klitik. Dua puluh ekor entog, lima belas ayam dan 17 blengong habis terjual.
Lebaran saat pandemi covid-19 begitu hidmat dan penuh hikmah tersendiri. Siapa pun para warga yang Nyadran saat ketemu baik dijalan maupun dirumah semua saling mendoakan satu sama lainnya, dan ini sudah umum dilakukan saat lebaran 2021.
Tidak jarang banyak diantara mereka baik pria maupun wanita yang berlinang air mata saat saling memaafkan sebagai tanda bahagia bahwa mereka masih bisa bertemu kembali saat lebaran tahun ini didalam kondisi pandemi.
Setelah saling silaturahim kepada para tetangga, Saya pun melanjutkan kembali Nyadran kepada Saudara Ayah yang lebih tua. Seperti biasa setelah bermaaf-maafan dan saling salam-salaman kemudian dilanjut dengan ngobrol untuk saling menanyakan kabar masing-masing dengan rasa penuh kekeluargaan.
"Koen sih wis due bojo durung? Bojone wong ndi? Uis due anak pira? Gagian oh mbojo mumpung esih enom adine gen uis kancane gen uis loken koen durung mbojo-mbojo..?" (Kamu udah punya istri belum sih? Istrinya orang mana? Udah punya anak berapa? Cepetan menikah dong mumpung masih muda, adiknya sudah, temennya juga sudah masa kamu belum nikah-nikah..?") Tanya saudara ketika Saya bertandang dirumahnya.Â
"Dongakna bae paman, muga-muga cepet olih bojo, durung olih jodoh mengko gen aku mbojo" (doain saja paman semoga cepet dapat jodoh, belum dapat jodoh ntar juga Aku juga nikah) kata Saya menjawab pertanyannya.
Kemudian saudara lain pun menanyakan Saya tentang kondisi di Jakarta karena semua sudah tahu jika sebelumnya Saya bekerja di Jakarta dan kini sudah pulang.
"Koen balik kapan sih? Ganing nembe dolan mene, primen kabar priuk ning Jakarta?" (Kamu kapan pulang sih? Kok baru main ke sini, gimana kabar priuk di Jakarta) Tanya kakak Saya.
"Alhamdulillah kabare apik sehat selamet, ning jakarta lagi gawat nemen kasus korona enggal dina rame akeh sing kena, mulane aku balik bokan kena korona hehehe.." (alhamdulillah kabarnya baik sehat selamat, dijakarta sedang gawat banget kasus korona setiap hari ramai banyak yang kena, makannya Aku bakik takut kena korona hehehe..") jawab Saya sambil ketawa.
Seperti itulah Tradisi Nyadran Di Kampung Saya saat idul fitri 2021 kepada sanak family dengan suka cita dan gembira ria diselingi canda tawa sambil menyantap kue lebaran sebagai cemilan.
Ada satu kesukaan Saya selesai Nyadran ngalor ngidul yaitu ketika pulang dari nyadran tidak ketinggalan pula untuk membeli rujak dengan harga 6 ribu. Hal ini serasa ada yang berbeda sendiri setelah satu bulan berpuasa tidak makan rujak.
Walaupun banyak jajanan lebaran tapi rasanya kurang komplit jika belum makan rujak. Segar dan nikmat membuat keringat keluar dari sekujur badan.Â
Menjaga silaturahmi di masa pandemi saat lebaran tahun ini dikampung Saya benar-benar penuh hikmah dan pelajaran. Semoga pandemi lekas berlalu dan kembali normal sehingga silaturahmi tetap berjalan tanpa suatu halangan apapun. Semoga bermanfaat dan salam..
Samhudi Bhai
Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI