Saat Saya mengejar sejauh 5 meter untuk bermaksud mengambil hasil buruan, ternyata yang Saya dapati adalah kakek tua berjenggot putih dan bersorban putih bersama burung tersebut dipundaknya.
"Jangan kamu bunuh, jangan kamu panah dan jangan kamu ganggu burung ini, ini (sambil mengusap burung dipundaknya) makhluk Allah Swt yang punya hak untuk hidup. Biarkan burung ini tetap hidup dialamnya (sambil menerbangkan burung dan burung pun terbang tinggi)".
"Kalau mau dipelihara dan dirawat itu (sambil menunjukan kearah sebuah pohon dan dibawahnya bersinar terang putih) kata kakek tersebut".
Seketika Saya menoleh sesuai yang ditunjukan oleh kakek tersebut. Namun saat pandangan mata Saya kembali ke kakek sang kakek tersebut sudah tidak ada alias hilang. Padahal ada yang ingin Saya sampaikan namun lidah serasa dikunci tak mampu berkata apa-apa.
Sangkin penasaran Saya mencari cari kakek tersebut namun tidak dijumpainya. Saya pun menyebut istighfar "Astaghfirullahal Adhziim" dan terbangun, keringat dingin membasahi leher Saya.
Tidak lama kemudian diluar terdengar suara Adzan. Saya keluar dan berwudhu sambil menenangkan hati yang masih menyelimuti pikiran. Lalu kembali kemushola dan adzan.
Serasa dituntun, setelah shalat subuh Saya langsung menuju ke sebuah pekarangan di belakang rumah yang terdapat dalam mimpi tersebut dan anehnya secara langsung Saya dapat menemui sebuah pohon dimana dibawah pohon tersebut masih menyala sinar putih terang yang terlihat jelas sekali seperti dalam mimpi bahwa sinar tersebut membentuk sebuah keris.Â
Pernah ditawar 1 hingga 2 juta. "Kalo tidak dua juta deh sini saya bayarin" kata kolektor. Namun Saya tolak sebab dalam mimpi sang kakek suruh merawatnya.Â
Pernah dipinjam sama teman buat diadu katanya, namun baru dapat sehari dibawa kerumah teman, paginya di kembalikan lagi pada Saya. Pinjem sehari doang.
Sebab teman Saya meriang alias sakit dan katanya sebelum sakit di mimpiin ular besar berbentuk naga hingga gagap tak dapat bicara. Anehnya ketika dibalikin kembali sehari setelah itu sakit sembuh.