Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Begini Cara Cepat untuk Move On

3 April 2021   23:31 Diperbarui: 4 April 2021   16:06 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi putus cinta dan gagal move on/sumber: iStock.com

Akhir-akhir ini bahasa Move On sedang melegenda alias popular bin viral dikalangan Generasi Milenial. Secara Saya sendiri kurang paham akan kalimat ini. Bukan tanpa alasan namun lebih tepatnya karena Saya masih Jofisa.

Move On diambil dari bahasa Inggris yang mempunyai arti Pindah. Namun, makna positif ini entah dari mana datangnya oleh kalangan bocah nom Indonesia dikaitkan dengan urusan privasi. 

Salah satunya contoh Move on adalah ketika putusnya jalinan cinta yang kerap melanda hubungan dua sejoli sedang dimabuk Asmara baik dari Pelajar, Santri, Mahasiswa dan Generasi Muda. 

Asumsi boleh berbeda-beda dan silahkan itu perspektif orang dalam memaknai kata tersebut, lebih-lebih bagi si pelaku move on itu sendiri. Saya menyadari orang sedang di mabuk cinta itu susah minta ampun, jadi apa pun akan ditabraknya termasuk pelintiran kata move on yang diartikan pindah kehati.

"Dunia ini tidak selebar daun kelor bro, makanya udah deh kamu move on (pindah/lupakan/biarkan) saja dia tidak usah dipikirin masih banyak kok cewe cantik didunia ini bukan cuma dia doang". 

Seperti itulah contoh percakapan dari seorang teman yang mencoba menghibur kawannya yang belum bisa melupakan pacarnya atau gagal move on sangkin cinta beratnya hanya diberikan kepadanya.

Move on memiliki arti yang bervariasi dan berbeda, yakni dalam bahasa gaulnya pindah kehati lain, melupakan dia, dan tutup rapat kenangan masa lalu bersama sidia insan yang dicintainya, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana agar dapat melupakan mantan?. Yo sak karepmulah, Haha..

Pernahkah Anda mendengar istilah dalam bahasa pacaran kalau cinta sudah melekat gula jawa rasa coklat? Nah, begitu pula yang terjadi pada orang yang baru saja broken heart. Faktornya macam-macam dari mulai punya gebetan baru, selingkuh, tidak setia, dan lain sebagainya.

Ada siang ada malam, ada cewe ada cowok, ada putus ada juga nyambung. Hidup ini sudah kodratullah jadi jalani dan disukuri saja. Tidak perlu berlarut dalam kegalaun maupun kesedihan.

Kalau tidak dapat Move on justru akan berdampak buruk bagi kesehatan jiwanya. Contohnya timbul stres, goncangan bathin, frustasi, bahkan lama-lama bisa kenthir. Haha.. Makanya jika menyukai seseorang yang sedang-sedang saja jika tidak usah terlalu lebay.

Agar tidak berlarut-larut sebaiknya sebelum jadian atau nembak cewek pikir dua kali dulu secara matang sebelum terjadi, apakah sudah siap atau belum. Sebab Anda akan bertarung menghadapi berbagai macam masalah didalam hubungan percintaannya. 

Benarkah Move On itu susah untuk dijalani? Sehingga banyak teman-teman bilang gagal move on? Saya mah biasa saja sebab memang belum mengalaminya. Jika pun mengalami, beginilah cara Saya agar cepat untuk move on alias melupakan si dia.

Mencintai dan dicintai adalah fitrah setiap manusia karena cinta adalah anugerah Allah swt. Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga, begitu kata bung Haji Rhoma Irama. Namun ternyata putus dan tidak dapat move on, cobalah:

Ikhlas menerima kenyataan jangan disesali, jangan diratapi apalagi dipikirin. Bahaya jika terlalu larut memikirkan hal sepele ini. Cuma karena wanita sampai segitunya. Bikin kurus badan misalnya karena selalu gagal move on.

Sabar dan berdoa kepada Tuhan YME agar diberikan hati lapang dada dan cepat menemukan gebetan baru sebagai pengganti sidia yang bikin tidak dapat tidur berhari-hari hanya gegara tidak dapat move on.

Memaafkan kepada mantan ketika harus berakhir kandas ditengah jalan. Memaafkan dan mencoba menjalin komunikasi lebih baik dan mengajak untuk menjadi saudara Abang atau Adik misalnya.

Ceritakan kembali semuanya dengan sidia tentang keluh kesah segala kekurangannya baik masalah pribadi, orang tua maupun saudara. Jangan ada dusta diantara kita. Hal ini bertujuan agar sidia benar-benar tahu siapa Anda dan keluarganya pun sebaliknya.

Harapannya untuk saling mengerti sehingga diantaranya tidak ada rasa untuk su'udhon ataupun prasangka buruk lainnya. Jalinan persaudaraan akan lebih baik dibangun dari pada move on. 

Pengalaman Saya dulu ketika masih sekola pernah menyukai seseorang cewek namun tidak ada respon. Walaupun pada akhirnya si cewek tersebut mau dan menerima Saya melalui teman. Namun Saya bilang sudah terlambat karena Sudah tidak mood untuk mencintainya. 

Pribadi Saya bukan type mata keranjang atau buaya darat yang sering terjadi didunia percintaan pada umumnya. Saya mempunyai komitmen sendiri dan sampai sekarang masih dijalani. Saya punya prinsip jodoh tidak kemana, jika ungkapan rasa sudah dinyatakan namun tidak ada respek ya sudah tinggal saja.

Saya bukan type cowok yang suka mempermainkan wanita apalagi mempermainkan hati. Ada pepatah bilang berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Jangan bermain-main dengan api jika tidak ingin terbakar. Dua istilah tersebutlah yang hingga kini Saya pegang. Sebab problem cinta adalah problem hati. Oleh karena itu hati-hatilah dengan hatimu, hai para wanita. Haha..

Saya punya pribadi atau pendirian yang tidak dapat dipaksakan atau pun memaksakan untuk mencintai seseorang. Kalau tidak dari diri Saya pribadi yang suka, cinta dan sayang terhadap seseorang tersebut, maka hal tersebut tidak dapat dipaksakan untuk mencintai seseorang manapun. Biar cantiknya kaya bidadari turun dari taksi pun jika Saya tidak suka maka hal tersebut mustahil terjadi.

Singkatnya biarpun ada seseorang yang suka dengan sendirinya namun jika Saya sendiri tidak suka, mau ngomong apa hayo? Cinta itu akan datang dengan sendirinya jikalau memang sudah Jodoh. 

Tidak ada yang dapat memaksakan cinta Saya untuk seseorang. Baik Saudara maupun teman. Bahkan kedua orang tua Saya pun tak kuasa memaksakan kehendak Saya. Kala itu Saya mau dijodohkan sama seseorang pilihan orang tua namun Saya tolak. Apa alasannya? Jelas karena Saya tidak Cinta.

Hal ini Saya lakukan salah satunya adalah untuk menghindari sakit hati yang lebih mendalam. Banyak contohnya hubungan yang tanpa dilandasi dengan cinta tulus tidak berlangsung lama dan berakhir kandas ditengah jalan. Sakit hati bukan?.

Oleh karena itu ada baiknya buat Anda sebelum melangkah lebih jauh mencintai si dia agar benar-benar memperhatikan terlebih dahulu. Sekiranya tidak suka jangan diteruskan pun sebaliknya. Sehingga hal ini dapat terhindar dari sakitnya hati yang tidak dapat terobati.

Bagi saya urusan cinta adalah urusan serius sebab akan berurusan dengan pernikahan yang merupakan adat yang sakral dan tidak untuk main-main.

Selain itu cara Saya diatas juga berguna untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan seperti putus ditengah jalan dan lain sebagainya. Pasalnya, tidak semua orang mau menerima Saya ada apanya sehingga terhindar dari Move on.

Segitu saja dari Saya semoga bermanfaat dan Salam..

Samhudi Bhai 

Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun