Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Generasi Muda NU Lewat Harlah ke 3 Tahun

18 Februari 2021   10:44 Diperbarui: 18 Februari 2021   11:08 1827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan perkembangan tekhnologi canggih yang kian maju, tentunya akan lebih memudahkan para warganet dalam mengakses berita melalui media sosial. Misalnya hanya dengan link yang hanya dengan klik saja informasi tersebut langsung didapatkan.

Media sosial adalah tempat untuk menggali informasi, menebar kebaikan, belajar bersama dan sebagai tempat untuk menyampaikan pesan moral baik pribadi atau kelompok keberbagai media.

Namun, ditengah banjirnya arus informasi melalui media ini, tentu secara signifikan berdampal pula pada kondisi masing-masing dari tiap user atau pengguna tersebut, semua itu tergantung dari setiap pengguna masing-masing.

Jumlah komunitas didunia ini sangat banyak. Apa lagi di Indonesia yang terkenal gotong-royong dari beraneka ragam, suku dan budaya. Walau berbeda namun tetap dalam kebhinnekaan dan menjunjung tinggi nilai persatuan.

Suatu komunitas dapat terbentuk biasa terjadi dimulai dari dunia nyata lalu turun ke dunia maya hingga dunia luna maya. Melalui medialah komunitas banyak diwujudkan hingga berkembang menjadi besar. Tanpa media, mungkin bisa jadi agak sedikit susah untuk mengkoordinir setiap member komunitas misalnya.

Setiap Komunitas pasti mempunyai arah dan tujuan masing-masing. Misalnya Kompasianers Penulis Berbalas (KPB). Komunitas ini hadir untuk para penulis Kompasiana. Tujuannya jelas untuk menyalurkan bakat kemampuan para Kompasianer ngeblog dikompasiana.

Begitu pula dengan Kompasianers Brebes Community (KBC) juga sama punya arah dan tujuan positif, dihadirkan khusus untuk wong-wong brebes. Komunitas ini bahkan punya komitmen unik yakni one day one article paling ora satu artikel tiap hari, menulis artikel lebih banyak dari satu artikel dikompasiana itu lebih baik. 

Sedangkan hadirnya Komunitas Generasi Muda NU ditengah-tengah masyarakat ini bukan hanya sekedar untuk menulis saja, akan tetapi dari berbagai bagian team atau member GMNU mulai penulis, pembuat konten, gambar, video serta narasi, semua ikut andil dalam berperan, berkhidmat dan berdedikasi pada NU.

Sinergi Komunitas Generasi Muda NU yang tersebar di berbagai NUsantara sangat signifikan. Implementasi para kader dari berbagai organisasi seperti IPNU-IPPNU juga dapat dikembangkan melalui komunitas ini untuk berkontribusi dan berhidmat kepada NU. 

1). Tangkal Fitnah, Hoak Dan Propaganda

Seiring dengan berjalannya waktu, belakangan ini, media sosial  hanya sering digunakan oleh sekelompok oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Sebagaimana masifnya berita hoak, fitnah, ujaran kebencian dan propaganda yang dihembuskan oleh orang-orang anti terhadap pemerintahan. Merekalah yang menghendaki agar Negara Kesatuan Republik ndonesia (NKRI) ini menjadi terpecah belah demi ambisi politiknya.

Kritik pejabat publik oleh oknum tertentu sudah banyak digempurkan melalui ujaran kebencian terhadap tokoh-tokoh NU dimedsos. Misalnya sering dijumpai yang mengatakan ini dan itu kepada Kyai dan Ulama NU. Kelompok inilah pemecah belah karena mereka tahu bahwa NU adalah basis utama NKRI. Harapannya jika NU terpecah maka NKRI gampang dikuasai. Mereka telah mimpi disiang bolong.

Makanya banyak yang berani mengaku-ngaku kalau NU dijaman sekarang sebagai NU GL, NU paling lurus, NU dari Imam besar bukan NU dari mbah Hasyim Asyari. Padahal sejak dulu NU hanya satu.

Munculnya NU GL ini sudah terbukti nyata. Sebagai contoh pada saat mereka telah berani memfitnah Kyai Aqil Sirajd, Habib Luthfi, Gus Muwafiq dan Kyai NU lainnya yang semuanya merupakan sesepuh NU tulen sebelum ada fenomena NU GL diklaim sebagai yang paling benar.

Kritik pejabat publik sering kali terlontar dari kelompok Salafi, Wahabi, Eks HTI dan lain sebagainya. Apa lagi fitnah tersebut ditujukan kepada Habib Luthfi sebagai Wantimpres. Habib Luthfi bagian dari pejabat Kabinet Indonesia Maju.

Sekalipun kritik pejabat publik yang disampaikan oleh oknum tertentu telah selesai tanpa masalah karena telah dimaafkan oleh para Kyai dan Ulama NU, Namun hal ini tidak dapat untuk dibiarkan. Karena berbahaya jika tidak ditangani dengan mengcounter mereka.

Maka tidak heran jika Beliau sering dikritik. Namun bukan kritik untuk membangun, justru yang mereka lakukan adalah tindakan ujaran kebencian dengan dalih agama sebagai tameng dan senjata.

Terjadi pada beberapa bulan lalu hingga viral menjadi gorengan basi dan menjadi berita unfaedah kaum kadrun ditambah lagi dari kaum Wahabi yang jelas musuh utama bagi NU. Padahal sikap mereka terhadap Kyai NU adalah fitnah belaka. 

Oleh karena itu salah satu tujuan dari pada hadirnya komunitas Generasi Muda NU ini menjadi barometer para Kyai dan Ulama NU untuk mengcounter segala fitnahan, propaganda dan hoak yang mereka tujukan kepada para Kyai dan Ulama NU. Membela Kyai dan Ulama NU adalah  suatu kewajiban bagi Nahdliyin.

Komunitas GMNU adalah komunitas dakwah melalui media sosial. Komunitas ini mengedepankan sikap untuk saling toleransi (tasamuh) tawasut (moderat). Memiliki sikap Nasionalisme serta jiwa patriot pada tinggi pada NKRI dengan jargon Hubbul Wathon Minal Iman. 

Guna tercapainya ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin serta mengupayakan tumbuhnya rasa solidaritas kuat antar sesama umat beragama didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bangsa yang gemah ripah loh jinawi toto titi tentrem menuju baldatun thoyibatun warobun ghofur. 

Berbagai latar belakang dari mana dan profesi apapun semua ngumpul dikomunitas ini. Baik pelajar, mahasiswa, mahasiswi, buruh, petani dan lain sebagainya. Namun, rata-rata berisi dari para kader Ansor dan Banser juga Santri.

Para Santri yang bisa menulis dipersilahkan untuk menulis diwebsite khusus GMNU atau menulis secara langsung yang disetorkan pada dapur GMNU, lalu diolah setelah direvisi untuk kemudian dijadikan konten dan dishare.

Begitu pula yang bisa dakwah melalui ceramahnya dapat juga dijadikan konten, melalui video baik live atau pun personal kemudian baru dishare setelah terlebih dahulu proses moderasi melalui editing.

Para kader Ansor yang mempunyai keahlian dalam bidangnya. Misalnya dalam kegiatan denwatser, banser pada acara diklatser maupun pagar nusa juga boleh untuk diangkat menjadi konten demi menginformasikan perkembangan Banser diwilayahnya masing-masing.

Konten lainnya bisa didapat melaui Ustadz, Kyai atau Ulama setempat baik ceramahnya, percakapannya atau pesannya. Biasa dikenal dengan konten momen atau urgent dalam bentuk quotes.

Generasi Muda NU dipelopori oleh para Kyai dari berbagai daerah. Seperti Gus Muwafiq Jogjakarta, Gus Miftah Ponorogo, Gus Rifqil Kendal dan lain sebagainya. Beliau-beliaulah yang selama ini dikenal sebagai dewan Penasehat atau pembimbing dari pada hadirnya GMNU.

2). Harlah Generasi Muda NU Ke 3 Tahun

Adalah Muhammad Zainul Abidin atau yang lebih akrab dipanggil sebagai gus zain dari Bangkalan Madura. Beliau ketua umum sekaligus pendiri dari pada Komunitas Generasi Muda NU (GMNU) sejak tiga tahun lalu hingga sekarang. Semoga Allah merahmatinya.

Selamat hari lahir Generasi Muda Nahdlatul Ulama/foto: samhudibae
Selamat hari lahir Generasi Muda Nahdlatul Ulama/foto: samhudibae
Gus Zain merupakan Santri dari Alumni Pondok Pesantren Miftahut Tholibin Kwanyar Bangkalan Madura disamping itu Beliau juga Wakil Ketua Rijalul Ansor Jakarta Barat, Ketua IMSAKA (ikatan musyawirin santri kwanyar) Kembangan JakBar dan Ketua Forum Silaturahim Ahlusunah Waljamaah se NUsantara.

Komunitas Generasi Muda NU berdiri pada tanggal 24 Februari 2018 dan tepat pada tanggal 24 Februari 2021 nanti, GMNU genap berusia 3 Tahun. Harlah GMNU Ke 3 Tahun ini tentunya membawa harapan tersendiri bagi para kader dan santri khususnya berdoa agar kedepan lebih baik lagi untuk berhidmah pada NU.

Hari lahir GMNU Ke 3 Tahun hanya menunggu beberapa hari lagi. Tentunya hal ini mempunyai ghiroh tersendiri bagi semua Keluarga Besar Generasi Muda NU dan berharap melalui doa semoga GMNU tetap hadir sebagai Media Dakwah ramah mencerahkan melalui konten-konten kreatifnya baik video, artikel dan gambar.

Sedangkan Ketua dari Generasi Muda NU Jawa Tengah saat ini diamanahkan oleh Ustadz Rahmawan Wicaksono atau gus rahmawan dan wakil GMNU Jateng yakni Ustadz Aat Supriyatna dari Brebes.

Setiap member GMNU tidak diperbolehkan membahas politik praktis selain politik kebangsaan dan dilarang diskusi diluar tema ke NU an. Setiap member harus setidaknya menyebarkan konten yang telah disediakan oleh Admin.

3). Visi Dan Misi Generasi Muda NU

Sebagaimana organisasi pada umumnya yang mempunyai komitmen penuh pada organisasi. Komumitas GMNU juga mempunyai visi misi yang jelas demi mengangkat harkat dan nama baik GMNU didalam marwah NU yang memprioritaskan Ahlussnah Wal Jamaah.

a Visi

Meluruskan setiap ropaganda dari berita hoak serta ujaran kebencian. Mengcounter fitnahan yang menyerang organisasi Nahdlatul Ulama. Mendukung penuh serta membela para Kyai membela Ulama dari kelompok yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Menegakan dakwah ramah mencerahkan dengan bijak sebagai titik dalam berdakwah serta sebagai langkah dasar dari pada beramar maruf nahi mungkar sebagaimana dalwah Kyai dan Ulama NU dengan tetap berpedoman Ahlusunah wal Jamaah. Aswaja.

b). Misi

Berperan secara aktif dan secara edukatif kepada Masyarakat. Mengupayakan terselenggarannya pendidikan dalam bidang Agama serta dibidang kebudayaan ditengah-tengah masyarakat sesuai ajaran Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja). 

Menjadikan muslim muslimah berkepribadian tangguh, berakhlaqul karimah dan bertaqwa. Mempunyai adab serta berwawasan luas, cerdas, amanah berguna nusa bangsa dan Agama.

Didalam bidang sosial GMNU selalu mendahulukan kepentingan orang lain agar tercipta kesejahteraan lahir dan bathin bagi warga Nahdliyin khususnya.

4). Filosofi Logo Generasi Muda NU

Mungkin ada banyak yang menayakan tentang makna dan logo dari simbol Generasi Muda NU. Berikut secara singkat Saya artikan agar semua bisa mengenal Generasi Muda Nahdlatul Ulama.

Filosofi gambar GMNU/dokumen samhudibae
Filosofi gambar GMNU/dokumen samhudibae
a). Daun berbentuk angka tiga, itu menunjukan bahwa Generasi Muda NU sudah tiga Tahun terbentuk hingga sekarang. Kemudian yang kedua adalah..

b). Dari warna hijau pada gambar logo GMNU tersebut juga mempunyai makna bahwa warna hijau adalah warna kebanggaan serta kebesaran Nahdlatul Ulama. Sebagaiman Rasulullah juga menyukai warna hijau. Kemudian selanjutnya yang ketiga..

c). Warna kuning pada daun, itu merupakan warna untuk sebuah kejayaan didalam mengajak warga Nahdliyin agar tidak gampang termakan berita hoak diera tekhnologi digital 4.0 seperti saat ini.

d). Dan yang terakhir adalah gambar daun yang mempunyai makna bahwa daun dimanapun tempatnya pasti mempunyai suasana yang teduh, sejuk, rindang dan menaungi yang dapat diartikan pula bahwa GMNU sudah berkontribusi dengan media sosial elektronik kepada hal yang baik dengan mengangkat dawuh dari pada tokoh Kyai atau pun Ulama NU.

5). Tujuan Generasi Muda NU

Generasi Muda Nahdlatul Ulama mempunyai maksud serta tujuan secara jelas, meneruskan perjuangan dari para guru pendahulunya. Mempertahankan ajaran dan merawat tradisi seperti ziarah kubur, tahlil, maulidan serta amalan Ahlussunah waj Jamaah yang lain.

Sebagai mana para Muasis NU seperti dari mbah Hasyim Asyari yang telah berwasiat untuk menitipkan serta menyuruhnya merawat NU kepada para Santrinya. Agar jangan lepas pada ajaran Ahlussunah waljamaah dari empat mazhab yang dipilihnya yakni salah satunya. Hanafi, Hambali, Maliki dan Syafii.

Agar mencintai ajaran Aswaja guna mempertahankan ajarannya maka komunitas ini menggalakan serta mendukung penuh setiap kegiatan demi kegiatan bernilai ibadah seperti ngaji, shodaqoh, mondok, silaturahim serta berbagai muamalah NU yang lainnya. 

Sering mendengar bahwa orang mengatakan begini "bapaku NU Ibuku NU nenek ku NU Kakek ku NU buyutku NU" karena memang benar bahwa kita dilairkan dan insyallah meninggal pun sebagai orang NU yang di sholatin, ditahlilkan, dan seterusnya. Maka jangan ragu dan bimbang menjadi orang NU hanya gegara dituduh amalannya sebagai bid'ah oleh oknum tertentu.

Oleh karena itu pada Harlah Generasi Muda NU Ke 3 Tahun ini hendaknya menjadi ghiroh tersendiri bagi member tentunya agar tetap berkhidmah kepada NU dan selamanya NU dengan gondelan sarung Pak Yai biar berkah. Aamin.

Semoga kedepan Semoga Komunitas Generasi Muda NU ini dapat berjalan lebih baik lagi dalam berdakwah dimedsos dengan konten-konten yang kreatif ramah dan mencerahkan. Tetap semangat berjuang dan berdakwah demi dan untuk NU. Salam..

Tetap semangat berjuang dan berdakwah demi dan untuk NU. Allahumma sholi ala Sayidina Wa Maulana Muhammad..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Cokmmunity (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun