Banyak informasi yang sama dari rata-rata wanita memilih untuk single parrent ketimbang harus menikah kembali. Penulis dapat dari beberapa sumber yang valid tentang ini namun penulis sengaja untuk sembuniykan identitasnya.Â
Trauma adalah sebuah kalimat yang sepele namun mempunyai dampak besar dalam sisi psikologi bagi kehidupan orang. Umumnya disebabkan karena hubungan dalam percintaan yang kadas ditengah jalan oleh beberapa faktor.
Disamping itu trauma yang dialami oleh kebanyakan wanita ini juga beraneka beragam versinya namun sama jika dijalani mulai dari sakit hati, cemburu, dihianati, selingkuh dan lain sebagainya. Sehingga faktor tersebutlah yang mendorong putus cinta pada umumnya.
2). Takut Gagal
Alasan kedua dari wanita ogah mau nikah kembali adalah takut gagal. Alasan ini juga sama umumnya dengan wanita yang pernah mengalami hubungan rumah tangga namun gagal ditengah jalan.Â
Mengapa mereka mengatakan hal demikian? Ketika penulis menyakan ini pada umunya mereka simple dalam menjawab yakni takut gagal seperti hubungan yang pertama atau kedua yang kebanyakan dihianati atau di tinggal pergi karena punya selingkuhan lagi.
Jelas, jika hal ini terjadi maka siapa pun dan wanita mana pun tidak mau untuk dimadu atau diduakan.Â
"Sakitnya tuh disini" kata teman cewe sambil pegang dada menujukan bahwa rasa sakit hati memang tidak kelihatan atau berdarah namun terasa didada.
Pada umumnya jika hal tersebut terjadi pada seseorang wanita, mereka spontan pilih perceraian dengan alasan telah melanggar janji nikah didepan penghulu.
Faktor utama dari seseorang pilih perceraian adalah karena dari pihak si cowok telah hianat atau selingkuh dan lain sebagainya. Tau sendiri kan jika hati seorang wanita sangat peka terhadap ini.
3). Takut di Bully