Tidak ada kasih yang lebih abadi dan lebih besar dibanding Ibu yang sudah dengan susah payah membesarkan sibuah hati demi masa depannya nanti.
Hari Ibu 2020 ini menjadi moment tersendiri bagi mereka yang masih mempunyai ibu karena bisa mengucapkan secara langsung maupun daring bagi masing-masing yang mengucapkannya.
Sungguh beruntung jika masih mempunyai ibu sebab seketika ia langsung didoakan dengan sepenuh jiwa. Sehingga dengan doa tersebut mampu membuat hidupnya dalam keberkahan.
Ibu merupakan sahabat dari segala sahabat yang paling baik di dalam didunia ini yang sering dilupakan oleh sebagian orang yang pada umumnya karena faktor tertentu pada seseorang tersebut.
Ibu yang telah merawat sedari bayi hingga dewasa dan sukses dalam hidupnya terkadang begitu gampangnya tersisihkan oleh anak sebagai kejamnya dunia.
Alasan anak tak mau mengakui ibu kandungnya pun bermacam-macam dari mulai gengsi, malu pada istri, jabatan dan lain sebagainya yang menjadi sebabnya.Â
Sebagaimana kisah anak durhaka yang mungkin sudah pada mendengarnya. Tidak ada yang dapat menolongnya selain doa dari kedua orang tuanya.
Durhaka pada orang tuannya merupakan jumawa yang hanya membuatnya sengsara dan durhaka merupakan dosa besar yang tidak Allah ampuni kecuali langsung meminta maaf pada ortu dengan sembah sujud.
Mereka sebagaimana umumnya anak durhaka untuk mengakui ibu sendiri saja malu sebab sudah tua renta sebagai alasan utamanya. Kisah seperti ini banyak terjadi dimasa sekarang hingga membuat sang Ibu sedih dan menangis karena tidak diakui oleh anaknya. Naudzubillah min dzalik. Jangan sampai hal ini terjadi.
Ibu yang membelai anaknya sedari masih dalam kandungan juga menyambutnya dengan tangis haru karena perjuangan untuk melahirkan berlangsung sengsara.
Ibulah yang sudah merawat juga membesarkan sang anak hingga beranjak dewasa kemudian membiayai dengan sekaloh sampai jenjang perguruan tinggi.
Ibu merupakan guru pertama untuk anak yang tidak kenal lelah memperjuangkan anaknya agar kelak menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa dan agama.
Namun ketika melihat fenomena ini dari berita dan maupun secara langsung masih banyak juga yang ternyata melupakan jasa seorang Ibu. Ada yang mengaku bahwa ibunya sudah meninggal juga ada pula yang mengaku bahwa ibunya telah mengusirnya dari rumah.
Jika hal ini terjadi maka siap-siaplah untuk menjadi orang tidak mendapatkan restu dari ibunya alias dalam hidupnya senantiasa jauh dari Keberkahan dari kedua orang tuanya.
Dalam hidup ini siapapun tentunya ingin menjadi orang yang sukses dunia akhirat dan salah satu untuk dapat melancarkan niat tersebut kuncinya adalah berbakti pada kedua orang kita.
Berikut Tiga Saran Agar Hidup Penuh Keberkahan Atas Restu Orang Tua
1). Berbicara kepada kedua orang tua harus dengan sopan dan santun
Seringkali mendengar dari orang tua yang kesal terhadap anaknya lantaran disuruh apa pun tidak pernah mau untuk dilaksanakan segera. Ada saja alasannya.
Hal ini terjadi karena faktor lingkungan yang dapat mempengaruhinya misalnya sedang bermain dengan temannya yang biasa lupa segalanya jika sudah bermain game atau sedang mainan handphone.
Bukannya bergegas menghampiri Ibunnya namun kebanyak malah menjawab, "iya mah tunggu sebentar, atau ah ibu orang sedang asik-asiknya juga ganggu aja"
Begitu pula dengan sikap ketidaksukaannya terhadap perintah orang tuanya. Hal yang sangat tidak diperbolehkan bagi anak dan ironisnya kerap kita jumpai dimana pun.
Hendaknya jangan berkata kepada orang tua dengan perkataan keras atau menolak perintahnya dengan menghardik. Misalnya au ah, cuih, apa si dan perkataan kasar lainnya. Terhadap ortu hendaknya bersikap lemah lembut jika berkata.
2). Taat Dan Patuh Kepada Kedua Orang Tua Selagi Hidup
Hal ini penting untuk disampaikan menyangkut sering terjadi antara anak dan orang tua yang adu mulut hanya gara-gara disuruh oleh orang tuanya dan tidak di indahkan oleh anak.
Sebagai anak yang baik dan taat pada orang tua apa bila kedua orang tua memerintahkan segeralah laksanakan. Selagi perintah orang tua tersebut baik dan tidak menyuruh untuk berbuat dosa.
Bagaimana pun adalah orang tua yang wajib untuk ditaati dan segera laksanakan perintahnya dengan senang gembira penuh pengertian sekalipun sianak sibuk.
3). Menghadap Orang Tua Dengan Wajah Gembira Dan Senang
Terkadang dalam keluarga yang mana kedua orang tua mempunyai kesibukan masing-masing misalnya bertani, berladang dan berjualan.
Tentu mereka sebagai orang tua adakalanya membutuhkan bantuan sang anak misalnya membatu jualannya, pergi kesawah dan lain sebagainya.
Akan tetapi sianak justru menolak semua perintah orang tuanya. Sekali pun mau sang anak bermuka masam, cemberut, marah dan lain sebagainya.
Jika hal ini tidak disukai oleh sang anak maka bersabarlah tidak usah bermuka cemberut sambil menggertu. Sebab ini akan menjadi doa bagi orang tuanya.
Sebaliknya sang anak harus bersabar, sesulit dan serumit apa pun tugas dari orang tua sebainya dihadapi dengan rendah diri dihadapan orang tua dan itu adalah anak yang berbakti pada orang tuanya. Anak yang seperti ini orang tua pun akan bangga jika senantiasa mau menuruti segala perintahnya sehingga orang tua senang dan mendoakan kita dengan senang. Insyallah hidup dalam keberkahan.
Kunci keberkahan hidup berada pada kedua orang tua dan sebaliknya tanpa peran kedua orang tua maka mustahil keberkahan dalam hidup dapat diraihnya.
Berbakti kepada kedua orang tua selagi mereka masih hidup. Bahagiakan mereka dan junjung tinggi nama baiknya. Jangan saikiti hati maupun badannya.
Ingat Ridha Allah tergantung pada Ridho kedua orang tua dan murka Allah bergantung pada murka kedua orang tua.
Selamat hari ibu 22 desember 2020 semoga dihari ibu ini semua yang masih mempunyai ibu senantiasa diberikan kesehatan jasmani maupun rohani.
Samhudi Bhai
Kompasianer Brebes Community (KBC) 68 Jawa Tengah-Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H