Ibu merupakan guru pertama untuk anak yang tidak kenal lelah memperjuangkan anaknya agar kelak menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa dan agama.
Namun ketika melihat fenomena ini dari berita dan maupun secara langsung masih banyak juga yang ternyata melupakan jasa seorang Ibu. Ada yang mengaku bahwa ibunya sudah meninggal juga ada pula yang mengaku bahwa ibunya telah mengusirnya dari rumah.
Jika hal ini terjadi maka siap-siaplah untuk menjadi orang tidak mendapatkan restu dari ibunya alias dalam hidupnya senantiasa jauh dari Keberkahan dari kedua orang tuanya.
Dalam hidup ini siapapun tentunya ingin menjadi orang yang sukses dunia akhirat dan salah satu untuk dapat melancarkan niat tersebut kuncinya adalah berbakti pada kedua orang kita.
Berikut Tiga Saran Agar Hidup Penuh Keberkahan Atas Restu Orang Tua
1). Berbicara kepada kedua orang tua harus dengan sopan dan santun
Seringkali mendengar dari orang tua yang kesal terhadap anaknya lantaran disuruh apa pun tidak pernah mau untuk dilaksanakan segera. Ada saja alasannya.
Hal ini terjadi karena faktor lingkungan yang dapat mempengaruhinya misalnya sedang bermain dengan temannya yang biasa lupa segalanya jika sudah bermain game atau sedang mainan handphone.
Bukannya bergegas menghampiri Ibunnya namun kebanyak malah menjawab, "iya mah tunggu sebentar, atau ah ibu orang sedang asik-asiknya juga ganggu aja"
Begitu pula dengan sikap ketidaksukaannya terhadap perintah orang tuanya. Hal yang sangat tidak diperbolehkan bagi anak dan ironisnya kerap kita jumpai dimana pun.
Hendaknya jangan berkata kepada orang tua dengan perkataan keras atau menolak perintahnya dengan menghardik. Misalnya au ah, cuih, apa si dan perkataan kasar lainnya. Terhadap ortu hendaknya bersikap lemah lembut jika berkata.