Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Habib Luthfi Menjadi Penasihat Menteri Agama

20 Desember 2020   14:05 Diperbarui: 20 Desember 2020   14:22 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya kembali membuat bangga warga Nahdliyin setelah sebelumnya masuk pada peringat 37 terkait Beliau dalam 50 muslim berpengaruh berpengaruh didunia.

Baru-baru ini yakni pada hari jumat 18/12/2020 kembali warga Nahdliyin merasa bangga dan gembira. Pasalnya Menteri Agama Fachrul Razi telah meminta kepada Maulana Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya sebagai penasehat didalam Kementrian Agama.

Tentu hal ini merupakan sesuatu kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia wabil khususnya buat warga Nahdliyin dimanapun dan semua para muhibbin pencinta Habib luthfi tersebut.

Permintaan untuk menjadi penasehat Menteri Agama Fachrul Razi ini langsung disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Agama yakni Kevin Haikal kepada Al Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya yang juga merupakan Ulama Kontemporer.

"Menag telah meminta dan menjadikan Habib Luthfi sebagai pensehat guna memberi masukan strategis dalam memimpin Kementrian Agama" ujar Kevin di Jakarta dikutip dari situs resmi milik menteri agama kemenag.go.id.

Menurut Menteri Agama Fachrul Razi Habib Luthfi merupakan sosok Ulama Kharismatik yang selalu tidak pernsh lelah bicara tentang persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI). 

Menteri Agama juga sangat mengharapkan arahannya dan masukan dari Ulama dalam melaksanakan tugas meningkatkan kualitas kehidupan dan kerukunan umat beragama.

"Kehadiran Habib Luthfi sebagai penasihat diharapkan dapat memberikan nasihat dan masukan kepada Menteri Agama didalam upaya mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama di Indonesia" ujarnya.

Habib Luthfi Menjadi Penasehat Menteri Agama sangat cocok saat sekarang ini. Beliau adalah Ulama Kontemporer yang mumpuni dalam segala bidang ilmu.

Posisi Habib Luthfi untuk saat ini juga masih dipercaya oleh Presiden Joko Widodo yakni menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Masa Jabatan 2019-2024.

1). Habib Luthfi Meraih Penghargaan Sebagai Ulama Nasionalisme

Dikutip dari jatman.or.id bahwa Habib Luthfi juga meraih penghargaan dari anugerah jawa pos Radar Semarang 2020. Beliau langsung diberikan piagam dan sertifikat penghargaan di kediamannya dipekalongan pada 24/11/2020 sore.

Rais Aam Idarah Aliyah Jam'iyyah Ahlut Thoriqoh Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) tersebut, juga telah menerima penghargaan gelar Doktor Honoris Causa dari Univrristas Negeri Semarang khususnya dalam bidang Komunikasi Dakwah dan Sejarah Kebangsaan.

Beliau senantiasa berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk mencintai tanah airnya sebagai tempat kelahirannya. Melalui gerakan Dakwah menumbuh kembangkan sikap cinta tanah air inilah diharapkan akan tubuh jiwa Nasionalisme pada diri seseorang.

Pada kesempatan yang lain Beliau pernah berpesan jangan pernah mau untuk diadu domba dengan sesama anak bangsa. Sebab maju mundurnya sebuah bangsa bergantung dipundak Generani Muda.

Habib Luthfi ketika menyampaikan materi dalam dakwah selalu menyejukan selalu mendamaikan dan selalu penuh kasih sayang terhadap sesamanya. 

Tidak ada beda dihadapan habib luthfi. Sehingga dakwah Beliau dalam hal mencintai tanah air mampu menjadi magnet bagi para muhibbin atau pun orang lain diluar sana. Semua sama.

Syiar Islam yang dibawakan Beliau begitu sejuk menentramkan bagi para jamaahnya. Inilah keistimewaan dari pada Habib Luthfi dalam memberikan tausyiahnya. Mendakwahkan nilai-nilai kebangsaan adalah karakteristiknya.

Dakwah seorang Ulama kontemporer ini mampu diterima oleh semua lapisan masyarakat Indonesia bahkan luar negeri.

Oleh karenanya atas perjuangan dalam mendedikasikan untuk negeri tersebut maka pada akhirnya Jawa Pos Radar Semarang merasa terkesima sehingga merasa terpanggil untuk sekedar memberi Apresiasi Pada Habib Luthfi.

Habib Luthfi pun menerima penghargaan tersebut sebagai kategori Ulama yang senantiasa menyeru dan memberi semangat untuk selalu digelorakan pada jiwa-jiwa generasi milenial untuk mencintai NKRI dan Nasionalisme.

2). Bertemu Habib Luthfi Saat Maulid Nabi Muhammad Saw

Pada saat peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw beberapa tahun lalu sekitar 2017 tepatnya berlokasi dijalan Kampung Beting, Semper-Koja, Jakarta Utara. Saya bertemu langsung dengan Habib Luthfi ketika selesai mengisi tausyiah maulid nabi saw.

Saya masih teringat tema Maulid ketika itu tentang Tahlil kalimah Laa ilaha ilallah yang sering menjadi perdebatan antara NU dengan lainnya. Jua masalah pentingnya dzikir sebagai ajaran para ulama-ulama tasawuf.

Ilmu dan Akhlaq Beliau sungguh luar biasa. Sekalipun Beliau terkenal, viral, dan terpandang seantero Nusantara ini namun tiap kali membawakan pesan dalam materi dakwahnya tidak pernah secuil pun Beliau mencaci atau pun membenci. 

Sekalipun Beliau tahu banyak lawan-lawannya yang tidak sejalan dengan dakwahnya. Hal tersebut karena Habib Luthfi selalu membela kepentingan bangsanya bukan kepentingan politiknya.

Memandang Wajah Beliau begitu teduh, sejuk, adem dan mendamaikan. Ketika pada beberapa tahun lalu Penulis juga sempat bersalaman dengan Beliau saat itu dalam rangka Maulid Nabi.

Dari atas panggung Maulid sehabis mengucapkan salam perpisahan pada jamaahnya Beliau langsung turun yang kemudian kanan kiri dari Beliau dijaga atau diarak oleh puluhan Banser. Habib Luthfi pun sambil berjalan pulang menerobos kerumunan jamaahnya.

Untuk dapat mencium tangan seorang Habib pun tidak gampang sebang pagar betis saling berangkulan lengan dengan lengan lainnya dari kanan kiri barisan Banser. Jarak saya dari panggung lumayan jauh sekitar 25 meter karena penuh oleh jamaah yang sudah datang paling awal sebelum acara dimulai.

Banyak yang tidak kesampaian ingin mencium tangan Habib Luthfi karena tidak diperbolehkan oleh Banser. Namun ketika tepat melewati Saya, Beliau tiba-tiba berjalan agak lambat hingga kemudian memudahkan Saya mencium tangan Beliau tanpa berebut seperti didepan. Banser pun ikut berhenti ketika saya menyalami Beliau.

"Assalamualaikum bib, mohon doakan saya bib" kata saya sambil mencium tangan Habib Luthfi yang beraroma wangi minyak kasturi kala itu.

Setelah saya mencium tangan Beliau lalu saya memandangnya. Beliau juga memandangnya seraya membalas ucapan dua kalimat yang masih saya ingat.

"Insyallah..insyallah.." ujar Habib Luthfi.

Beliau memandang Saya sambil tersenyum teduh. Ya Allah bergetar hati hati saya kala itu. Rasanya ingin berlama-lama dengan Beliau jika ingat moment tersebut dan ingin berhidmat pada Beliau secara langsung. Beliau adalah panutan Saya, panutan Warga Nahdliyin dan panutan Masyarakat Indonesia.

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun