Pada proses puber pertama terus terang saja saya merasa grogi campur bingung seakan-akan merasa serba salah tingkah. Padahal saya suka tetapi ketika ada orang tidak berani mengungkapkanya.
Waktu itu kelas tiga Madrasah umur 21 saya mulai sedikit demi sedikit mengalami puber namun tidak berlangsung lama, mungkin sekitar dua tahunan saja karena masih takut main cinta-cintaan berhadapan saja malu.
Puber kedua yang konon diusia 30 sampai dengan 40 an tahun ini menjadi momok dalam hubungan rumah tangga. Banyak kisah nyata yang terjadi diusia tersebut.
Mengapa harus ada puber kedua? Dan apakah yang menyebabkan puber kedua terjadi?
Puber kedua tidak ada yang salah yang salah adalah orangnya. Sebab ini terjadi umumnya karena faktor suka sama suka. Lalu bagaimana jika istri tahu dan akhirnya menggugat dipengadilan minta cerai karena perselingkuhan yang dilakukan suaminya. Inilah repotnya.
Kecuali jika istri mengetahui hal ini dan mengiyakan untuk dimadu dan menjadi istri kedua maka boleh saja. Asal dinikahi bukan sekedar diselingkuhi. Ini fakta.
Umumnya puber kedua terjadi karena faktor ekonomi yang menjadi alasan utama. Contohnya suami punya uang banyak, harta melimpah, punya usaha dimana-mana. Jadi milyader pula.
Sedang istri cuma satu yang servisnya mungkin kurang memuaskan atau lainnya. Maka ini pun bisa menjadi faktor utama seseorang dalam puber kedua.
Momok ini sangat kental terjadi dimasyarakat perkotaan khususnya. Apa lagi pasangan selingkuhannya sama-sama satu rekan kerjanya dikantor. Merasa aman maka terjadilah perselingkuhan dimasa usia yang tidak lagi muda. Hal ini juga nyata terjadi.
Salah satu jalan agar dari kedua belah pihak baik istri dan suami tidak banyak tingkah diusia puber kedua ini, harus punya komitmen sejak awal sebelum masuk ke jenjang pernikahan.