Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lebih Hebat Puber Pertama atau Puber Kedua?

19 Desember 2020   08:29 Diperbarui: 19 Desember 2020   20:12 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali kita mendengar kata Puber yang mana kata istilah ini biasa ditujukan pada remaja usia 17 s/d 30 dan saya yakin semua orang pasti mengalami puber tak terkecuali Saya. 

Lalu setelah ada puber pertama, saya denger ada istilah dengan puber kedua? Kalau yang ini jujur saja saya malah baru dengar puber kedua yang ini.

Jika pada masa puber pertama itu wajar yang memang para remaja di usia muda antara 18 sampai dengan 30 an sedang memikiki jiwa membara atau jika kata bung Rhoma Irama darah muda.

Selain itu penyanyi pop Crise juga mengatakan dalam lagunya: kisah kasih disekolah yang memang lagu ini mengisahkan cinta pasangan muda mudi yang terjadi pada masa puber pertama pada setiap orang yang mengalaminya.

Sikap ke ingin tahuan dari puber pertama inilah yang kebanyakan dari generasi milenial mencari jati dirinya. Yakin jika pasangan yang dimilikinya sesuai kriteria maka berlanjut ke jenjang pernikahan.

Sebaliknya putus nyambung putus nyambung juga kerap terjadi pada masa puber pertama. Dahsyat sungguh luar biasa, akan tetapi masih dalam batasan-batasan yang umum yakni pacaran.

Lalu lebih hebat puber pertama atau puber kedua? Opini saya sih puber kedua, karena hal ini jelas berat, ibarat sebuah penyakit maka penyakit kronis yang susah untuk disembuhkan. 

Puber kedua jujur saya belum mengalaminya. Hehehe.. ya jujur belum wong puber pertama saja belum puas kok karena saya bukan type buaya darat atau apalah-apalah namanya gitu.

Ironis sih jika menurutku dalam puber kedua sampai terjadi hal yang lebih dalam dalam artian sampai terjadi perselingkuhan pribadai. Jelas ini merupakan momok yang tidak disukai oleh kaum hawa. Sebab telah ingkar dalam moment janji suci pernikahan.

Puber pertama sekalipun ada namun efeknya tidak sampai dalam. Misalnya cukup suka, senang, ngefans, dan cinta biasa. Sebab grogi yang selalu mengiringinya membuat prosws puber pertama ini tidak sejalan mulus.

Sebagaimana pengalaman saya dulu ketika masih sekolah dan sampai sekarang masih jomblo. Ya saya masih jomlo jujur saja, akibat puber yang tidak tersampaikan karena ada faktor lain yang menurut saya umumnya cewe hanya memandang cowok dari segi materialistis dan jika ketemunya itu saya tidak mau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun