Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Gatot Nurmantyo Tidak Hadir Saat Penghargaan Bintang Maha Putra?

18 November 2020   20:02 Diperbarui: 18 November 2020   20:13 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alasan Gatot Nurmantyo tak hadiri penganugerahan Bintang Mahaputera dari Presiden Jokowi di Istana Negara Rabu 11 November 2020 dibeberkan Menkopolhukam Mahfud MD/tribunnews.com

Gatot Nurmantyo sang mantan Panglima TNI adalah salah satu dari beberapa tokoh yang mendapat penghargaan sebagai tanda jasa kehormatan bintang mahaputra hakim mk dari Pemerintah.

Gatot nurmantyo tidak mau hadir untuk mrnerima penghargaan bintang mahaputra hakim mk dari presiden jokowi alasannya sepele yakni masih dalam suasana pandemi covid-19 katanya.

Sementara itu Menko Polhukam Mahfud MD memberi keterangan terkait covid-19 yaitu memberi dua kloter pemberian penghargaan tersebut.

Mahfud MD juga memberi penjelasan tentang tidak hadirnya gatot pada acara tersebut.

"..beliau (gatot nurmantyo) tidak dapat hadir dengan alasan karena masih suasana pandemi covid-19 karena suasana cobid-19 telah disepakati pafa bulan Agustus dan dipecah dua yakni separoh pada bulan agustus separoh lagi disaat sekarang sehingga hal ini dapat memenuhi standarnya.." ujar Mahfud MD.

Hal ini pula yang dikatakan oleh Mahfud bahwa justru dikarenakan suasana covid-19 pemberian bintang mahaputra hakim mk diadakan.

Hal tersebut sudah memenuhi protokol kesehatan yang super ketat diantara tidak menyebabkan kerumunan.

"..harus rampung ditahun ini sebagai hak sebab tahun berikutnya sudah ada lagi jadi kalau diberikan ditanggal sekarang ini karena memang sudah disepakatu dibulan agustus dipecah dua kali agar tidak menimbulkan kerumunan.. ujar Mahfud MD.

Mengapa Gatot Nurmantyo Tidak Mau Hadir Saat Penghargaan Bintang Maha Putra?  Banyak yang bilang jika gatot gengsi, malu dan masih pandemi bahkan ada yang bilang malu tapi mau menerima penghargaan tersebut namun tidak mau menghadiri acaranya.

Nah disinilah sebaliknya banyak yang menanyakan. Mengapa saat deklarasi KAMI yang terjadi diberbagai kota, tindakan gatot justru menghadirinya.

Pemerintah sudah jelas menghimbau akan ketatnya protol kesehatan namun kenapa ia terjang dengan berkumpulnya massa yang seabrek-abrek.

KAMI ditolak dibeberapa daerah akan tetapi masih bandel jua sekalioun banyak yang tidak mendapatkan ijin deklarasi KAMI tapi kepala batu, tetap saja diacarakan. 

Aturan PSBB yang yang menjadi kewajiban pun dilanggarnya. Mengapa gatot baru sadar bicara pandem sekarang, mengapa tidak jauh-jauh hari mentaati protokol kesehatan sebelum deklarasi KAMI.

Memang, itu adalah hak gatot menerima silahkan menolak juga silahkan. Menolak depan publik lalu secara diam-diam ia mau. Iyeeeee..

Jika Gatot memberi alasan atas ketidak hadirannya menerima penghargaan bintang mahaputra hakim mk dengan Covid-19 ya ora nyambung lah broo.

Pasti dan pasti sangat berlawanan alasan tersebut. Saat deklarasi KAMI kemana saja broo? Apakah pada saat tersebut gatot kembaran atau gato yang sesungguhnya sehingga terkesan satu nama beda orang.

Disisi lain jika saya mau jujur lebih menghormati dan salut terhadap lawan pemerintah yang sama yakni Fadli Zon.

Semua mungkin sudah pada tau lah siapa fadli zon. Ia adalah salah satu yang kontra terhadap pemerintah, ia kerap membencinya, mencacinya bahkan menyinyirinya. Namun apa yang terjadi sodara-sodara.

Air Tuba bagi seorang fadli zon ternyata terbalaskan dengan air susu oleh presiden jokowi. Ia tetap datang, ia hadir dalam acara tersebut bahkan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga pada presiden jokowi. Ngapain malu..

Berbeda denga gatot punya pangkat punya jabatan sebagai mantan Panlima akan tetapi mbalelo. Tak sedikitpun terlihat jiwa kesatria apa lagi nasionalisme. Ingin dihargai tapi tak mau menghargai, ingin bintang mahaputa hakim mk namun ora hadir. Piye wong ngunu kui jal?

Jika tak mau bisa bilang tidak mau jika mau bisa bilang juga mau tidak perlu beralasan yang cam-macam. Alasan yang tak masuk akal lagi.

Silahkan. Jika gatot berbeda pandangan dengan pemerintah jika gatot tak seiya sekata untuk berdua berdua namun satu tujuan. Tidak apa-apa, no problrm.

Akan tetapi jika semuanya itu terlihat mencolok bukankah semakin kontras manuvernya? 

Seharusnya tentang perbedaan ini tidak usah menjadikannya gengsi dong, jangan prioritaskan egoisme sebab tidak etis. Apa bila gatot mau berikan alasan berikanlah alasan yang logis pun kuat agar masyarakat yakin dan percaya.

Tidak untuk alasan yang malas. Pandemi, dikira rakyat bodoh langsung telan gitu saja biar percaya? Maka dari sinilah banyak sekali yang mempertanyakan. Mengapa disaat mendleklarasikan KAMI kalimat tersebut tidak ada. Hatusnya woro-woro Pandemi. Dong?.

Berkerumun, berhimpitan dan berdesakan dalam acara KAMI semua dihiraukan giliran diundang yang sudah terjamin lapis baja protokol kesehatan yang terbagi dua malah diabaikan.

Seperti itu mau jadi pemimpin? Tar dulu lah yah. Lucu seperti gitu kok mau jadi pemimpin. Mimpi, lah wong membuat alasan yang akurat saja tidak pandai kok apa maning dadi pemimpin.

Mengapa harus khawatir sih tentang pemerintah memberikan bintang mahaputra hakim mk. 

Bukankah presiden jokowi telah melalui pertimbangan yang matang bersama dewan gelar. Jokowi memberikan penganugerahan tersebut bukan dari kehendak hati namun semua telah diputuskan matang-matang mana-mana yang pantas menerima sebagai jasa terhadap dedikasinya yang tinggi bagi negara dan bangsa.

Semoga gatot nurmantyo sama dengan fadli zon yang tak malu-malu menerima kenyataan ini. Kita doakan semoga mereka bersatu seiring seirama sehaluan dengan pemerintah. Semoga mereka sama seperti kita yang mau menghormati Presiden sendiri.

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) -68 Jawa Tengah-Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun