Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terbunuhnya Jendral Mallaby

10 November 2020   11:04 Diperbarui: 10 November 2020   11:46 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertempuran 10 november/dokumen samhudibae

Sebagai Warga Negara Indonesia paling tidak harus mengetahui tentang sejarah-sejarah yang terjadi di Indonesia sebagai bentuk penghormatan perjuangan para pahlawan pendahulu bangsa ini.

Hari pahlawan 2020 selalu diperingati setiap tahun guna meneladani dari pada perjuangan mereka para pejuang Indonesia yang telah menjadikan latar belakang berdirinya Indonesia dibumi Nusantara hingga sekarang. 

Setiap tanggal 10 November, kita mesti ingat bagaimana gigihnya para pejuang kita dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah Belanda.

Tanggal 10 November yang selalu diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia ini adalah pertempuran hebat dan sengit antara Indonesia melawan Belanda yang dikemudian hari dikenal dengan arek-arek Suroboyo di Surabaya.

Arek-arek Suroboyo dengan luar biasa hebatnya berperang melawan para penjajajah hanya dengan menggunakan senjata bambu runcing. Berbeda jauh dengan penjajah Belanda-NICA serdadu yang diboncengi Belanda dengan menggunakan senjata lengkap.

Adalah Sumarsono seorang mantan tertinggi dari gerakan Pemuda Rakyat Indonesia (PRI) yang mengusulkan kepada Presiden Soekarno agar setiap tanggal 10 November dijadikan sebagai hari pahlawan.

PRI yang juga ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melaean para NICA dan para kompeni Belanda diSurabaya dengan penuh semangat.

Moment-moment yang tak akan pernah dilupakan oleh Indonesia. Khususnya di Surabaya yang sudah di legitimasi untuk mereka yang berperan merebut kemerdekaan Indonesia.

Dengan seperti itu maka nilai luhur para pahlawan akan tersemat dalam gigihnya melawan agresi militer. Selain itu juga untuk memobilisasi kepahlawanan secara militeristik. Maka inilah yang menjadi peringatan di Indonesia pada setiap tanggal 10 November menjadi hari pahlawan.

Asal Usul Pertempuran 10 November Di Surabaya 1945

Di surabaya pada tahun 1945 dikala itu telah terjadi suatu insiden yang berlokasi di sebuah hotel yang bernama hotel Yamato Surabaya Indonesia.

Di mana pada waktu tersebut orang-orang Belanda di bawah pimpinan Mr Ploegman telah mengibarkan bendera Merah Putih biru milik belanda diatas Hotel Yamato Surabaya tersebut.

Kejadian inilah yang membuat murkanya para pejuang Indonesia dan marahnya seluruh para warga Indonesia khususnya arek-arek di Surabaya ketika itu.

Hal ini telah dianggap sebagai suatu hinaan bagi bangsa Indonesia atas kedaulatannya yang juga pada beberapa bulan yang lalu tepatnya Agustus tahun 1945 telah diplokamirkan oleh Soekarno tentang kemerdekaan Indonesia.

Tentu kejadian dihotel tersebut telah membuat semua para pemuda Surabaya bertindak tegas dengan naik ke hotel Yamato Surabaya dan merobek bagian biru dari bendera tersebut.

Sehingga sesuai dengan warna bendeta Indonesia yaitu merah putih dan peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 oktober tahun 1945. Dari sinilah awal mula terjadinya pertempuran 10 November 1945 yang kita peringati.

Dulu Hotel Yamato dikenal dengan nama (Oranje Hotel) dengan istilah Yamato Hoteru atau hotel oranje pada zaman kolonial Belanda. Sekarang bernama Hotel Majapahit di jln. Tunjungan nomor 65 Surabaya Indonesia.

Selanjutnya dari sinilah meletus pertempuran-pertempuran tersebut. Pertama Pertempuran Indonesia melawan tentara Inggris pada tanggal 27 oktober tahun 1945.

Diusul dengan pertempuran sengit lainnya yang kemudian hari berubah menjadi Serangan Umum yang membinasakan tentara Inggris. Akhirnya jendral inggris D.C Hawthorn  meminta bantuan pada Soekarno untuk meredakan situasi peperangan.

Terbunuhnya Jendral Mallaby

Ilustrasi pertempuran 10 november/dokumen samhudibae
Ilustrasi pertempuran 10 november/dokumen samhudibae

Genjatan senjata antara pihak Indonesia dan tentara Inggris ditanda tangani pada tanggal 29 oktober 1945. Situasi pada saat itu sudah mereda. Disamping lain tetap masih ada juga bentrokan-bentrokan kecil bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris yang terjadi dikota Surabaya.

Semakin tak terkendali hingga bentrokan bersenjata tersebut memuncak setelah Jendral Brigadir Mallaby tewas terbunuh dalam peperangan diSurabaya.

Pada tanggal 30 oktober 1945 sekitar pukul 10.30 wib mobil biuck yang dikendarai Jendral Mallaby berpapasan dengan sekolompok Milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah.

Pertempuran kembali terjadi yang pada akhirnya Jendral Mallaby petinggi Belanda tersebut ikut tewas. Jendral Mallaby tertembak oleh seorang pemuda Surabaya yang tidak dikenal identitasnya sampai sekarang.

Selain tewas tertembak mobil tersebut juga digranat oleh para pejuang kita di surabaya hal ini karena begitu semangatnya perjuangan mereka dakam mempertahankan Indonesia. Sehingga dengan digranatnya mobil mallaby maka hilang jejaknya untuk dikenali karena hangus terbakar berikut mobilnya.

Terbunuhnya Jendral Mallaby oleh pejuang Indonesia ternyata menyebabkan Inggris marah besar kepada Indonesia. Sebagai pengganti jendral mallaby maka inggris mengusulkan jendral Eric Carden Robert untuk mengeluarkan Ultimatum pada tanggal 10 November 1945.

Jendral tersebut meminta kepada Indonesia untuk menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan terhadap tentara NICA dan kompeni belanda. Jika tidak maka akan digempur dari darat laut dan udara.

Tepat pada tanggal 10 November 1945 subuh pasukan Inggris melakukan aksi Ricklef yang dikenal sebagai pembersihan berdarah diseluruh sudut kota Surabaya. Otomatis terjadi baku tembak dengan ribuan rakyat Surabaya yang juga menggalang warga untuk mempertahankan rakyat disurabaya.

Dari pada mengikuti ultimatum tersebut dan rakyat surabaya dipaksa menyerahkan senjata. Maka lebih baik melawan serta bertahan deng kondisi yang ada meski konsekwensinya adalah mati.

Dari pihak tentara inggris sendiri selama tiga hari telah berhasil merebut kota akan tetapi pertempyran masih berlanjut hingga benar-benar reda setelah tiga minggu bertempur. 

Betapa dahsyat pertempuran tersebut disurabaya hingga memakan korban 600 jiwa meninggal dunia serta ribuan lainnya meninggalka kota Surabaya.

Oleh karena itu 10 november yang kita peringati sebagai hari pahlawan hingga sekarang tidak hanya untuk mengajak masyarakat Indonesia mengingat peristiwa heroik dari semangat perjuangan para arek-arek Surabaya. 

Tetapi juga sebagai renungan untuk masyarakat Indonesia. Bagaimanapun juga ini adalah Indonesia rumah kita bersama yang wajib kita jaga dan pelihara dari para perusak dan perusuh bangsa.

Memaknai Arti Hari Pahlawan

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghormati jasa para pahlawannya dan bangsa tanpa pahlawan sama saja berarti bangsa yang tidak mempunyai kebanggaan.

Apa bila sebuah bangsa tidak mempunyai tokoh yang dapat kita banggakan maka bangsa tersebut bisa kita bilang bangsa yang tidak punya harga diri.

Bahkan bisa jadi bangsa tersebut diremehkan oleh bangsa-bangsa yang lain dengan dicap semisal bangsa kelas teri. Tidak berguna bagi bangsa lain.

Oleh sebab itu sudah sepatutnya setiap bangsa mempunyai pahlawan atau tokoh karena akan sangat penting untuk diteladani dan kita pelajari bersama serta agar dapat dijadikan sebagai motivasi ataupun inspirasi dalam kehidupan.

Mari kita mencontoh semangat juang mereka para pahlawan pendahulu kita yang telah berkorban dengan segenap jiwa harta dan raga hanya untuk mempertahankan NKRI yang tercintai ini. Inilah arti sesungguhnya tentang hari pahlawan. 

Mari kita doakan bersama semoga arwah para pejuang kita yang telah gugur membela bangsa ini dengan syahid senantiasa mendapatkan tempat yang terbaik disurga serta rahmat dari Allah swt selalu tercurahkan kepadanya.

Alfatikhah..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) -68 Jawa Tengah -Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun