Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saya Tidak Memilih Donald Trump

6 November 2020   20:48 Diperbarui: 6 November 2020   21:50 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana dalam pengamatan saya terkait pemilihan presiden di Amerika yang nyaris persis dengan pilpres di Indonesia. Hanya beda tipis selisihnya. Namun jika melihat suara elektoral joe lebih unggul atas trump.

Hingga saat ini jumat 6 November 2020 jumlah yang diraih dari Joe Biden dari partai demokrat 253 surat elektoral dan Donal Trump meraih 214 suara elektoral.

Inilah uniknya pemilu as pilpres di amerika penghitungannya via suara elektoral yaitu jumlah suara yang di miliki pada tiap negara bagian Amerika Serikat.

Sebab jumlah pada penduduk suatu negara bagian selatan Amerika mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dalam pilpres dari pada langsung menggunakan suara publik.

Saya Tidak Memilih Donald Trump, apa bila saya disuruh memilih. Alasannya? jelas, belum mampu menangani berbagai suku, budaya, agama, dan ras. Pokoke cenderung rasisme. Hanya opini Saya loh..?

Bodo amat dengan tampikan trump yang tidak mau disebut rasis. Trump buktinya kerap semakin membuat rakyat kontroversial atas pidato-pidatonya.

Trump anjlok dalam pengitungan surat suara pilpres di dua negara penting Amerika, yakni New York, Philadelpia, Oregon. sebab kerap terjadi penjarahan dan perampokan dikota tersebut.

Bahkan tega-teganya menuduh kecurangan surat suara dalam pemilihan presiden dicuitannya. 

Persis di Indonesia. Trump sudah klaim kemenangan di Gedung Putih, Whasingthon. Semisalnya trump yang kalah itu kan berarti pemilu curang katanya. Tentu kecurangannya didukung media massa.

Donald trump sampun sesumbar. Apa bila ia kalah, maka akan dilaporkan kecurangan itu kepada Mahkamah Agung (MA) juga tak mau serahkan kekuasaan kepada pemenang (Joe Biden). Piye iki?

Disamping itu juga, trump memohon untuk hentikan penghitungan suara via pos yang telah dikirim. Karena dalam penghitungan pasti penuh kecurangan katanya. Wes angel-angel..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun