Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saya Tidak Memilih Donald Trump

6 November 2020   20:48 Diperbarui: 6 November 2020   21:50 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memperhatikan dari perkembangan pemilu as yang sedang berlangsung, terkesan semakin seru. Saya melihat pemilihan presiden di Amerika serikat ini nyaris sama ketika tahun lalu terjadi di Indonesia. Penuh kecurangan katanya.

Banyak orang-orang Indonesia baik sebagai pendatang maupun warga negara. Mereka juga terus mengamati perkembangan demi perkembangan update yang terjadi dinegara paman sam Amerika tersebut.

Sebagai warga negara yang baik dan taat pada pemerintah tentu kita pun akan memilih sosok pemimpin yang mempunyai dedikasi tinggi pada bangsanya. Seperti yang sudah sama-sama kita lalui dipilpres 2019 lalu di Indonesia.

Kedua kandindat sama-sama baik sama-sama mempunyai keunggulan masing-masing dalam bidangnya. Keduanya sama-sama anak bangsa yang berintegritas tinggi. Menguasai sendi kehidupan, sektor dan bidang.

Hal biasa dalam demokrasi terjadi pro kontra. Namun tidak perlu berlanjut sampai terjadi aksi anarkisme seperti yang terjadi di negara Amerika di New york, Philadelphia. Serta di Paris, Perancis.

Inilah akibatnya jika mempunyai seorang presiden yang pro terhadap zionis dan pro terhadap ISIS yang sudah dianggap bagian darinya.

Setelah memulangkan semua anggota ISIS dari kegagalan perang yang dialaminya serta War Proxy dengan Suriah. Mereka membuat kebijakan yang rasis.

Membuat makar di negaranya sendiri agar terjadi chaos, memancing keributan serta melawan fakta yang ada dengan cara membuat propaganda murahan.

Salah satu contohnya menuduh tanpa data valid terkait kemenangan pilpres yang dianggapnya sebagai bentuk dari kecurangan. Mbegedes..

Perilaku bar-bar di negara sendiri seperti ISIS, teroris dan para pemberontak berbaju agama lainnya. Mereka terus bergerak terus merayap disela-sela pemerintahan yang dibencinya.

Para kelompok-kelompok inilah yang sejatinya ingin menjadikan agar perang saudara sesama anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun