Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wanita Pencari Rumput

1 November 2020   07:36 Diperbarui: 1 November 2020   07:40 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai disawah saya tertegun. Ibu ternyata masih sedang membabat rumput dengan susahnya. Karena rumput sulit didapat kala musim padi.

Wanita Pencari Rumput tersebut yang ternyata sedang ngarit dengan susah payah, saya samperin dan saya bantu masukin rumput kedalam karung untuk kemudian saya panggul dan pulang.

"Loh disuruh dirumah saja malah nyamper kesini, kamu tahu dari siapa kalo ibu ada disawah ini? Kan jauh dari tumah kok bisa tahu.." tanya ibu.

"Saya tanya sama orang yang lagi nyiram bawang disana bu.." jawab saya.

"Ya sudah ini sudah penuh ayo pulang.." kata ibu. Saya langsung angkut karung berisi rumput tersebut kepundak saya dan berjalan pulang.

Namun baru ditengah sawah perjalanan saya terhenti dan saya tidak kuat lagi membawa rumput untuk sampai kerumah. Terpaksa ibulah yang menggendong karung tersebut untuk meneruskannya sampai rumah. Itulah peran ibu sebagai tulang punggung kedua setelah Ayah.

Musim tanam padi didaerah Brebes bisa terjadi setahun dua kali. Jika panen pertama sudah selesai selanjutnya para petani menanam kembali benih padi untuk selanjutnya benih tersebut ditanam (tandur pindo).

Mencari rumput jika pada musim panen padi sangat mudah didapat namun jika masih musim tandur padi akan susah mencarinya. Sebab tanah dipersawahan tersebut diolah khusus untuk tanam padi. Sehingga otomatis rumput tak ada.

Ibu saya jika musim tanam padi, Beliau bersama dengan ibu-ibu yang lain ikut bahu membahu menanam padi. Biasa setiap sekali tanam padi dibayar 25 ribu kala itu berikut makan siang yang biasa kita sebut dengan ponggol (nasi bungkus daun pisang).

Apa lagi jika cuaca hujan tentu bagi saya akan kerepotan dalam mencari rumput disawah. Pernah suatu ketika pas berangkat sampai disawah hujan terpaksa pulang kembali dengan tidak membawa hasil.

Untuk makan kambing sebagai pengganti rumput maka sembyang (bekas kedelai kering) biasa untuk bahan bakar pawon (tungku dapur) sebagai pengganti kayu bakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun