Sejarah dan asal-usul nenek moyang Indonesia
Sejarah adalah peristiwa masa lampau yang unik, diperingati, mempengaruhi hajat hidup orang banyak, dan diteliti. Dalam sejarah, terdapat konsep atau unsur-unsur yang berkaitan antara satu sama lain hingga saling melengkapi dan oleh karena unsur-unsur tersebut bisa terjadinya suatu peristiwa sejarah. Unsur-unsur tersebut yakni, manusia (subjek dari peristiwa), ruang (tempat terjadinya peristiwa sejarah, dan waktu. Sejarah dalam cakupan ruang dan waktu yang membahas mengenai manusia dan peradabannya.
Sejarah dimulai dari manusia, oleh sebab itu mari kita bahas mengenai sejarah asal-usul manusia, khususnya di negara kita Indonesia. Dilansir dari Jurnal Sipadu, Dari kajian G.H.R von Koesnigswald dan Franz weidenreich menyimpulkan bahwa manusia Indonesia berasal dari China. Karena, terdapat kesamaan fosil / artefak yang ada di daerah Jawa.
Namun, kali ini kita sakan membahas mengenai 3 teori asal-usul nenek moyang di Indonesia yakni: Teori Nusantara, Teori Yunan, dan Teori Afrika.
Teori Nusantara
Manusia dalam teori ini, bangsa Melayu dan Jawa memiliki peradaban yang tinggi. Lalu juga banyak ditemukan artefak dan fosil yang sangat tua di Indonesia seperti Homo Soloenis dan Homo Wakakenis. Dilansir dari Sipadu.ac.id, Teori ini menyatakan bahwa asal muasal nenek moyang bangsa nusantara berasal dari wilayah nusantara itu sendiri. Jadi manusia purba yang kelak menjadi nenek moyang bangsa indonesia berasal dari wilayah indonesia sendiri.
Teori Yunan
Manusia dalam eori selanjutnya adalah berasal dari Yunan (Tiongkok). Namun yang diketemukan asal bangsa melayu (Indonesia). Teori ini berdasarkan adanya kesamaan artefak dan bahasa melayu yang berkembang di nusantara serumpun dengan bahasa yang ada di negara kamboja. dengan kata lain kemiripan bahasa melayu dengan bahsa kamboja menandakan adanya pertalian dengan daratan yunan. Serta artefak kapak tua yang di temukan di indonesia mempunyai kemiripan dengan kapak tua yang ditemukan di daerah asia tengah (David, 2015).
Dalam teori ini, terdapat 2 gelombang yang terjadi dan terdiri dari berbagai suku yaitu: