pembujuk rayu menuju belantara hidup pangestu dan rahayu
Puisiku adalah jamu narwastu ampuh pemberi energi terbaru
peredam nyeri tumorku yang seakan disayat-sayat sembilu
pembasmi benci dan murka yang kerap bersarang di kalbu
penyemai tunas-tunas asmara di ladang hati yang syahdu
telutur yang lebih menghanyutkan dari seribu buluh perindu
perindu dahsyat bagi jiwa-jiwa yang sekarat di kaldera nafsu
Ah, namun seringkali pula puisiku memicu air mata pilu
membuatmu terkapar di lembah tangis haru dan sedu
jika itu terjadi pada dirimu, tolong maafkan aku
itu sama sekali bukan mauku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!