Mohon tunggu...
Samanta
Samanta Mohon Tunggu... -

Bukan aku yang menulis puisiku... Puisikulah yang menulisku...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wasi

3 Februari 2017   03:06 Diperbarui: 3 Februari 2017   03:25 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di sini si salim diapresiasi

si zalim mesti siap dieksekusi

tiada lagi ruang penitensi

di mahkamah asmara, si sangsi pasti diberi sanksi

Namun, andai Dia ingin kubergeming di planet predestinasi

pastilah kukan simak dan taati sepenuh dedikasi

meski tetes-tetes infus kian berinaian dalam indolensi

walau dokter-dokter ahli terus dilanda frustrasi

kutak pernah surut dari visi, misi

s’bab di luar sana engkau tegar menanti segala konsekuensi

kendati nyawa ini terdegradasi, bahkan tereliminasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun