Murid-murid unggul ini malah senang jika sang guru mau memberdayakannya di kelas. Misal, dengan menantangnya dengan hal/tugas yang lebih menggugah pengetahuannya. Atau bisa juga dengan meminta mereka untuk membantu teman-teman lainnya yang daya serapnya di bawah mereka.
Menjadi FasilitatorÂ
Tugas guru di era keberlimpahan informasi ini bukanlah menjadi sumber pengetahuan. Sumber informasi sudah banyak berserakan di internet. Tugas guru kini menjadi fasilitator para siswanya agar apa yang dituju siswa di kelas tersebut dapat tercapai. Fasilitator yang dengannya guru tidak lagi menjadi sumber kebenaran. Juga membuka ruang-ruang diskusi segara permasalahan terkait dengan yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Bukan sekedar mencapai tujuan guru menyampaikan materi pelajaran yang memenuhi target beban silabus dan kurikulum.Â
Namun, yang perlu menjadi catatan, kesetaraan ini tetaplah dengan memegang nilai dan norma kesopanan. Kesetaraan bukan berarti murid menjadikan pertanyaan pada hanya untuk mengetes gurunya. Kesetaraan bukan berarti murid menjadi berani melakukan pembangkangan. Apalagi sampai menantangi dan berlaku aniaya terhadap gurunya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H