Jadi, dapat saya simpulkan bahwa keseimbangan menjadi kunci kesuksesan menuju keberlanjutan, yaitu dalam melangkah ke masa depan. Memiliki hidup yang seimbang dan menyadari, mengelola serta menerapkan itu dalam diri kita sejak masih remaja adalah hal yang tepat, dan belum terlambat untuk mencoba. Sebagai remaja Indonesia di masa kini, kita perlu mengetahui bahwa kita memiliki tantangan yang besar dalam menghadapi masa depan kita masing-masing. Maka dari itu, kita perlu mempersiapkannya sejak masih remaja, salah satunya adalah dengan menerapkan hidup seimbang dalam diri kita.
Dalam konteks seorang seminaris di masa kini, hidup seimbang adalah hal yang penting. Di seminari diajarkan bahwa memiliki hidup seimbang adalah hal yang penting, bukan hanya bagi diri kita. Namun, itu juga sebagai bentuk ungkapan syukur kita pada Tuhan, atas apa yang dikaruniakannya pada diri kita masing-masing. Dalam kegiatan sehari-hari dan habitus  yang dimiliki, seminaris diajarkan agar memiliki hidup yang seimbang, dalam satu hari, ada waktu belajar, olah raga, pribadi/rekreasi, pengembangan minat-bakat yang membuat kita menjadi pribadi yang seimbang, bahkan bukan hanya antara prestasi akademi dan kehidupan sosial. Melainkan hampir dari keseluruhan aspek kehidupan yang ada. Maka, tidak perlu dipertanyakan lagi, hidup seimbang sudah pasti menjadi hal yang penting dan menjadi modal untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada di masa depan. Sudah sewajarnya kita sebagai seminaris dan remaja di masa kini mempersiapkan hal tersebut sejak saat ini.
Sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung argumen :
file:///E:/Tugas-tugas/bahan%20teks%20argumen/Studi_Tentang_Hubungan_Dukungan_Sosial_P.pdfÂ
Wawancara dengan Rm. Yupilustanaji, Pr. Selaku Staf & Pamong Umum Seminari Mertoyudan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H